Situs arkeologi terkenal di Peru Machu Picchu resmi dibuka kembali kendati pandemi virus Corona belum usai. Sederet aturan ketat harus dipatuhi pengunjung.
Diberitakan Lonely Planet, Sabtu (7/11/2020), Peru membuka kembali Machu Picchu setelah ditutup semenjak awal pandemi atau delapan bulan lalu. Situs Suku Inca itu dibuka lagi mulai 1 November 2020/
Pembukaan Machu Picchu itu seiring langkah Peru menghidupkan perekonomian lagi di tengah pandemi Corona. Penerbangan internasional dijadwalkan ke dan dari 25 kota besar di Amerika Utara, Tengah, dan Selatan saat perbatasan dibuka kembali dan tempat wisata menyambut tamu pertama mereka
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan ini adalah penerbangan kembali ke Lima dari Los Angeles, New York, Atlanta, Miami, Houston, Orlando, dan Toronto, serta dari Buenos Aires, Mexico City, Sao Paulo, dan banyak lagi. Penerbangan ke Eropa dapat ditambahkan ke jadwal segera, meskipun banyak negara di benua itu sekarang mengalami gelombang kedua kasus COVID-19.
![]() |
Machu Picchu dibuka untuk wisatawan pada hari Minggu dengan kapasitas 30 persen (yaitu 675 pengunjung per hari). Nantinya, akan terus beroperasi dengan kapasitas yang berkurang di masa mendatang.
Pada hari pertama pembukaan Machu Picchu, kelompok wisatawan pertama disambut dengan pertunjukan dan upacara syukur. Empat puluh lima seniman lokal mengambil bagian dalam pertunjukan khusus, sementara pesan dari orang-orang di seluruh dunia diproyeksikan ke benteng.
Acara ini dihadiri oleh menteri pariwisata RocΓo Barrios yang memberikan cap 'Safe Travels' kepada situs warisan dunia UNESCO. Dia juga memastikan bahwa Machu Picchu dan daerah sekitarnya, termasuk restoran lokal, hotel dan pusat transportasi, mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan.
"Hari ini saya bangga mengirimkan segel Safe Travels ke tujuan Machu Picchu. Sekarang pengunjung segera kembali ke keajaiban dunia kita dan yakin bahwa protokol biosekuriti yang ketat diikuti di sini. Pariwisata kembali, secara bertanggung jawab dan bertahap," kata Barrios.
Untuk memasuki Peru, pelancong harus menunjukkan bukti tes PCR negatif yang dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum penerbangan mereka. Traveler wajib memakai masker maupun pelindung wajah sejak di bandara.
Toko-toko diizinkan buka pada awal Oktober dengan kapasitas 60%, dan restoran sekarang dapat beroperasi dengan kapasitas 50%. Sementara itu, museum dan situs arkeologi lain di negara itu beroperasi dengan kapasitas 50 persen dan dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat. Agen perjalanan dan operator tur juga dapat memulai kembali bisnis mereka.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol