Keren! Sopir Taksi Tokyo Dibolehkan Tolak Tamu Tanpa Masker

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keren! Sopir Taksi Tokyo Dibolehkan Tolak Tamu Tanpa Masker

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 10 Nov 2020 05:02 WIB
Taksi di Kota Tokyo, Jepang yang dikenal bertarif super mahal.
Ilustrasi (Ari Saputra/detikTravel)
Tokyo -

Perkara memakai masker kini jadi kewajiban di era adaptasi kebiasaan baru. Di Jepang misalnya, sopir taksi dibolehkan menolak tamu yang tak pakai masker.

Pada hari Rabu pekan lalu (4/11), Kementerian Transportasi Jepang mengeluarkan kebijakan baru untuk para pengemudi Taksi di Tokyo terkait COVID-19.

Dikutip detikTravel dari Kyodo News, Selasa (10/11/2020), disebutkan kalau pengemudi taksi di sana diperbolehkan untuk menolak calon penumpang yang kedapatan tak memakai masker seperti diberitakan Kyodo News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, kebijakan itu muncul setelah sekitar 10 perusahaan taksi di Jepang mengajukan tuntutan tersebut pada pihak Pemerintah. Namun, kebijakan itu disebut juga bisa diaplikasikan di luar Tokyo nantinya.

Selain dibolehkan menolak penumpang yang tak pakai masker, pihak perusahaan taksi juga meminta Kementerian Perhubungan membolehkan mereka menolak penumpang yang tengah mabuk tanpa memakai masker. Disebutkan, penumpang yang mabuk kerap berteriak dan bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Ketentuan itu tidak membolehkan penolakan dari orang-orang yang tidak mengenakan masker," ujar salah satu perwakilan Kemenhub Jepang.

Dijelaskan, peraturan itu tak hanya dibuat untuk melindungi pengemudi taksi. Penumpang juga disebut dilindungi dengan adanya aturan tersebut.

Sejak pandemi COVID-19 merebak di Jepang, perusahaan taksi di Jepang telah melakukan sejumlah upaya pencegahan seperti disinfektan rutin kendaraan dan lainnya. Pengemudi juga diwajibkan menggunakan masker dan mengukur suhu badan lebih dulu.

Berdasarkan data terbaru dari Johns Hopkins Coronavirus Resource center hari ini, Jepang disebut memiliki 108.394 ribu kasus positif COVID-19. Hanya saja selama beberapa hari terakhir, jumlah penurunannya cenderung stabil atau terkendali. Trend tersebut dikatakan semakin membaik.




(rdy/fem)

Hide Ads