Pandemi Corona tak menyurutkan keinginan orang bepergian. Bandara AP II mencatat pergerakan penumpang menembus angka psikologis di atas 30 juta orang.
Dilansir dari situs Angkasa Pura (AP) II, Selasa (10/11/2020) total kumulatif penumpang sepanjang tahun telah mencapai 30,04 juta orang. Perolehan itu dihitung mulai 1 Januari-7 November 2020.
Terlewatinya angka 30 juta penumpang itu ditandai dengan penerbangan Garuda Indonesia GA 207 rute Yogyakarta-Jakarta yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada 8 November 2020 pukul 13.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di Bandara Soekarno-Hatta sendiri, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan pada 1 Januari - 7 November 2020 jumlah penumpang di sana mencapai sekitar 17 juta orang atau sekitar 56% dari total penumpang di 19 bandara.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang melakukan perjalanan melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sebagai bentuk terima kasih, kami melakukan penyambutan terhadap penumpang Garuda Indonesia GA 207 pada hari ini," katanya.
"Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas masyarakat dan berkontribusi terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional. Kami berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan baik demi lancarnya operasional Bandara Soekarno-Hatta, sehingga berdampak positif juga terhadap bandara-bandara lainnya," ujar Agus.
![]() |
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah penumpang di Bandara AP II per 7 November tersebut tergolong cukup tinggi. Padahal saat ini Indonesia tengah terdampak pandemi COVID-19.
"Di tengah hantaman keras COVID-19 ini PT Angkasa Pura II dan stakeholder tetap berkomitmen mengoperasikan bandara dengan operasional dan layanan sesuai standar yang ditetapkan regulator, ditambah dengan protokol kesehatan guna mencegah COVID-19 dan berbagai prosedur lain seperti misalnya terkait keimigrasian dan kepabeanan," kata Muhammad.
"Upaya-upaya tersebut membuat masyarakat tetap yakin beraktivitas dan melakukan penerbangan dari bandara-bandara PT Angkasa Pura II. Perlahan, jumlah penumpang di 19 bandara meningkat hingga sekarang melewati angka psikologis 30 juta penumpang," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian jumlah ini tak lepas dari dukungan pemerintah, termasuk Kementerian Perhubungan yang menerbitkan berbagai regulasi yang mendukung sektor penerbangan.
Selain itu, Muhammad juga menjelaskan bahwa maskapai-maskapai di Indonesia juga kooperatif menjalankan aturan selama pandemi ini. PT Angkasa Pura II juga terus berkoordinasi mengaktifkan rute-rute yang sempat ditutup dan meningkatkan frekuensi penerbangan.
Peningkatan rute domestik dan rute internasional
Selama dua bulan terakhir, rute domestik diperkirakan akan semakin bergeliat. Kondisi serupa diperkirakan juga akan dialami rute penerbangan internasional.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan itu adalah hari libur panjang cuti bersama pada Desember mendatang.
Sementara itu, rute internasional akan semakin meningkat seiring dengan dibukanya penerbangan umrah serta Travel Corridor Arrangement (TCA) antara Indonesia dengan beberapa negara yakni Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China, Singapura dan menyusul Jepang.
![]() |
"PT Angkasa Pura II dan stakeholder bersiap dalam melakukan antisipasi peningkatan lalu lintas penerbangan. Protokol kesehatan termasuk dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management wajib diterapkan di seluruh bandara-bandara PT Angkasa Pura II," ujar Muhammad.
PT Angkasa Pura II memperkirakan jumlah penumpang sepanjang tahun dapat mencapai sekitar 34 - 35 juta penumpang.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol