TripAdvisor tidak tinggal diam setelah hotel di Thailand yang mengajukan tuntutan hukum terhadap traveler yang menulis ulasan negatif sampai-sampai ditahan. Seperti apa?
Barnes, yang merupakan warga negara AS, mengunggah beberapa ulasan yang diduga menuduh Sea View Resort sebagai "perbudakan modern". Ulasannya membuat dia terkena kasus hukum.
Dia kemudian ditahan dan didakwa berdasarkan undang-undang antipencemaran nama baik di Thailand. Dia kemudian dibebaskan setelah mengeluarkan permintaan maaf publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah itu tampaknya telah berakhir ketika Tuan Barnes meninggalkan Thailand minggu lalu. Tapi, TripAdvisor membalas.
TripAdvisor meninggalkan pemberitahuan peringatan di lamannya pada bagian hotel itu.
"Hotel atau individu yang terkait dengan hotel ini mengajukan tuntutan pidana terhadap pengguna TripAdvisor terkait dengan wisatawan yang menulis dan mengunggah ulasan online. Akibatnya, pengulas menghabiskan waktu di penjara," katanya.
"Hotel mungkin telah menggunakan hak hukumnya di bawah hukum setempat, namun itu adalah peran kami untuk memberi tahu Anda sehingga Anda dapat mempertimbangkan hal ini saat meneliti rencana perjalanan Anda," TripAdvisor menambahkan.
Peringatan semacam itu baru kali pertama dibuat oleh TripAdvisor.
Dalam sebuah pernyataan, TripAdvisor mengatakan percaya pada "hak setiap wisatawan untuk menulis tentang pengalaman perjalanan langsung mereka, baik atau buruk".
"TripAdvisor sangat menentang tindakan apa pun yang membuat bisnis, seperti Sea View Hotel & Spa di Koh Chang, menggunakan hukum setempat untuk mengirim seseorang ke penjara karena mengungkapkan pendapatnya."
Sementara itu, hotel tersebut "sangat kecewa" dan menegaskan bahwa "pesan peringatan dari TripAdvisor sangat menyesatkan dan kurang informasi yang lengkap".
Gara-Gara Bawa Miras dari Luar
Barnes, yang bekerja di Thailand, tinggal di resor Sea View awal tahun ini. Dia bertengkar dengan salah satu staf karena ingin membawa sebotol minuman beralkohol sendiri saat makan di restoran.
Sebuah pernyataan hotel mengatakan dia telah "menyebabkan keributan" dan menolak untuk membayar biaya corkage yang akhirnya dibebaskan ketika manajer melakukan intervensi.
Setelah pergi, Barnes mengunggah beberapa ulasan negatif tentang properti tersebut. Termasuk menyebut hotel itu mempraktikkan perbudakan modern. Dalam prosesnya, hotel menggugat dia karena pencemaran nama baik.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol