Kapal pesiar mulai beroperasi kendati berupa simulasi. Cukup banyak sukarelawan yang bersedia bergabung.
Diberitakan Lonely Planet, Sabtu (14/11/2020), Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit masih berdiskusi tentang kebjiakan yang mesti diterapkan untuk industri kapal pesiar. Untuk menguji protokol pun ribuan orang rela mendaftar sebagai penumpang sukarelawan.
Berbulan-bulan kapal pesiar terombang di lautan karena pandemi Corona. Para pejabat pun berdiskusi mengenai kelanjutan dari nasib industri pelayaran ini. Dan CDC pun telah selesai merangkum dan mengumumkan peraturan keselamatan baru yang harus diterapkan perusahaan kapal pesiar bila ingin berlayar lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CDC merekomendasikan pendekatan bertahap dengan kerangka keselamatan yang telah ditindaklanjuti. Selama fase pertama, perusahaan pelayaran harus menunjukkan kepatuhan terhadap pengujian, karantina, isolasi, dan jarak sosial.
Fase selanjutnya mencakup kapal pesiar tiruan di mana sukarelawan berperan sebagai penumpang untuk menguji kemampuan operator kapal pesiar untuk mengurangi risiko COVID-19. Dengan cara itu masalah dapat diidentifikasi dan diperbaiki sebelum melanjutkan pelayaran.
Tampaknya ada banyak orang yang mau mendaftar ke program ini. Awal pekan ini secara luas dilaporkan bahwa Royal Caribbean mencari sukarelawan untuk ambil bagian dalam uji coba pelayarannya.
Salah satu juru bicara mereka pun mengatakan bahwa mereka menerima lebih dari 5.000 email dari calon sukarelawan. Jumlah ini belum termasuk tweet, komentar, dan pesan di seluruh media sosial. Namun belum diketahui bagaimana rencana untuk berlayar atau mempekerjakan siapa pun.
"Kami sangat senang dengan minat mereka. Kami memiliki banyak detail yang harus dikerjakan untuk memastikan pengalaman semua orang di atas kapal seaman dan semenyenangkan yang kami bisa. Jadi, saat ini kami belum memiliki tanggal yang bisa diumumkan. Kami sangat senang dengan minat yang kami terima. Sejauh ini - kami tidak sabar untuk akhirnya menyambut tamu kami kembali ke kapal," katanya.
Juga belum jelas apakah relawan yang berpartisipasi akan dibayar untuk pengalaman mengikuti simulasi kapal pesiar tersebut. Tetapi, setidaknya sukarelawan bisa memanfaatkan fasilitas dan aktivitas pelayaran dari makan hingga hiburan dan tamasya pribadi.
Traveler cuma perlu mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan di atas kapal. Selain itu, melewati proses pengujian laboratorium setiap kali mereka naik dan turun.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol