Jepang Sambut Turis untuk Olimpiade Tokyo, Tapi Tak Boleh Teriak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jepang Sambut Turis untuk Olimpiade Tokyo, Tapi Tak Boleh Teriak

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 14 Nov 2020 15:57 WIB
Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates bersikukuh bahwa acara olahraga empat tahunan itu tetap digelar pada 2021 mendatang.
Foto: AP Photo
Tokyo -

Jelang Olimpiade Tokyo tahun 2021 mendatang, Jepang disebut akan membuka pintunya bagi turis asing. Dengan catatan, akan ada banyak aturan.

Dilansir detikTravel dari Associated Press, Sabtu (14/11/2020), kabar itu diungkapkan oleh CEO Toshiro Muto dari komite Olimpiade Tokyo pada hari Kamis kemarin (12/11).

"Pada musim semi tahun depan kami akan menyediakan antisipasi bagi semua pengunjung, termasuk warga di luar Jepang. Bagi orang non Jepang, kami akan memastikan kalau mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mendukung," ujar Toshiro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Toshiro mengatakan, akan sulit untuk memaksa tamu pendukung Olimpiade untuk melakukan karantina. Besar kemungkinan kalau kewajiban karantina itu akan dihilangkan.

"Untuk pengunjung dari seberang, perlu tidaknya mereka melakukan karantina selama 14 hari setibanya di Jepang kembali lagi pada situasi. Ada kemungkinan kalau wajib karantina ini bisa dihilangkan apabila pengunjung telah memenuhi syarat yang dibutuhkan," tambahnya.

ADVERTISEMENT
CEO Toshiro Muto dari komite Olimpiade TokyoCEO Toshiro Muto dari komite Olimpiade Tokyo (Jae C Hong/AP)

Dari semenjak Olimpiade Tokyo diundur tahun ini, pihak penyelenggara dan komite Olimpiade internasional telah mendapat waktu sekitar lima bulan lebih untuk menyiapkan Olimpiade.

"Setelah mereka masuk Jepang, kita tidak bisa mengikuti para wisatawan dan konsumen lain layaknya atlet. Jadi apa yang akan kita lakukan? Kita akan memastikan kalau pemeriksaan dilakukan sebelum mereka masuk ke Jepang," ujar Toshiro.

Untuk jalannya Olimpiade sendiri, Toshiro memastikan perihal kepasitas dan teknis pendukung lainnya selama Olimpiade Tokyo berlangsung.

"Ada kemungkinan kalau nantinya kita melarang tamu untuk tidak berteriak dan berbicara dengan nada keras, tapi kita belum mencapai kesepakatan," ujarnya.




(rdy/rdy)

Hide Ads