Pandemi Corona telah mengubah praktik penerbangan, tak terkecuali pada Citilink. Awak kabin menjelaskan segala perubahan itu termasuk penerapan protokol kesehatan.
Dalam wawancara eksklusif detikTravel bersama pramugara dan pramugari Citilink, terungkap bahwa ada serangkaian prosedur yang harus mereka jalani sebelum bertugas. Hal itu termasuk pemeriksaan kesehatan dan perubahan pelayanan kepada penumpang.
"Prosedur jadi lebih banyak karena perusahaan kami sangat concern dengan masalah kesehatan bagi awak kabin. Jadi lebih banyak prosedur baru," kata pramugari Citilink, Nofema Yolan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, setiap awak kabin wajib untuk melakukan rapid atau swab tes selama 14 hari sekali. Sebelum memulai penerbangan, awak kabin juga harus mengecek kebersihan pesawat, termasuk memastikan ketersediaan perlengkapan seperti hand sanitizer dan thermo gun.
Nofema juga mengungkapkan bahwa tak jarang ia dan awak kabin lainnya melakukan sanitasi tambahan meskipun sebelumnya pesawat sudah dibersihkan menggunakan disinfektan.
Prosedur lain yang harus ditaati adalah menggunakan masker. Selain itu, mereka juga harus mengenakan sarung tangan, terutama ketika menyajikan makanan pada penumpang.
"Untuk penyajian makanan, kita pastikan makanan sudah higienis. Memakai sarung tangan dan nampannya juga selalu dibersihkan. Cara penyajiannya juga sesuai standar yang berlaku," kata Nofema.
Sementara itu, untuk mencegah penularan Corona antar penumpang, Citilink memberlakukan kebijakan mengosongkan bangku tengah dan meniadakan majalah yang berisi informasi wisata dan pemesanan makanan. Sebagai gantinya, penumpang dapat membacanya melalui aplikasi di ponsel.
Ketika ditanya mengenai ketaatan penumpang menerapkan protokol kesehatan, pramugara Citilink, Muhammad Syepvin mengatakan bahwa tak semua penumpang taat. Ada saja yang masih bandel namun sudah menjadi tugas para awak kabin untuk menegurnya dengan sopan.
"Pasti ada (penumpang tidak taat). Tapi kita tidak menegur secara kasar. Ada prosedur yang harus diikuti, misalnya 'Bapak atau Ibu, silakan menggunakan maskernya masing-masing', begitu. Asalkan tidak sampai kita menyinggung perasaan mereka," ujar Syepvin.
Namun keduanya juga cukup terbantu dengan para petugas darat yang telah lebih dulu mengecek kelengkapan protokol kesehatan penumpang, termasuk hasil tes bebas Corona dan penggunaan masker.
Di samping itu, Citilink juga menyediakan layanan check-in online yang dapat meminimalisir kontak antara petugas dengan penumpang dan antara sesama penumpang.
Dengan sejumlah langkah tersebut, pekerjaan awak kabin memang bertambah namun justru membuat mereka lebih percaya diri untuk tetap bekerja di masa pandemi Corona.
"Saya sendiri khawatirnya sudah berkurang karena dari perusahaan kami sangat mengikuti protokol dari pemerintah, jadi lebih aman. Sebenarnya di penerbangan itu aman karena terdapat filter yang menyaring debu, virus, bakteri. Kita juga bawa alat pembersih dan pesawat juga dibersihkan dengan disinfektan," Nofema mengungkapkan.
Hal serupa juga diungkapkan Syepvin. "Rasa khawatir pasti ada. Cuma kita sebagai awak kabin dengan melakukan protokol kesehatan, itu sudah meminimalisir ketakutan," pungkasnya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!