Satu paus sperma ditemukan mati terapung di perairan Teluk Serangan, Denpasar, Bali, sekitar 500 meter dari dermaga, Selasa pagi. Paus itu banyak luka.
Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar Permana Yudiarso belum dapat memastikan penyebab kematian paus sperma itu.
"Penyebab terdampar atau matinya paus belum bisa dipastikan karena apa, tapi kalau dilihat dari luka-luka dan visual yang kami amati saat ini sepertinya banyak penyebabnya," kata Permana seperti dikutip Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permana menyebut sejumlah kemungkinan penyebab luka pada paus sperma itu. Di antaranya karena sakit, tapi bisa jadi karena tertabrak kapal, lecet dan terbentur benda keras.
Sementara itu, paus sperma itu bisa terdampar besar bisa jadi dikarenakan disorientasi bagian sonarnya sehingga terganggu, kemudian kehilangan arah, dan kondisi lemah.
Sesuai dengan prosedur standar Kementerian Kelautan dan Perikanan, ia menjelaskan, satwa liar yang ditemukan dalam keadaan mati bisa dikubur, ditenggelamkan, atau dibakar.
"Kami akan lakukan opsi penguburan tergantung kondisi di lapangan, mana yang terbaik. Posisinya sekarang masih di perairan Mertasari dan kondisinya mau menuju surut nih perairannya, kita upayakan agar nanti kalaupun terdampar di pinggir pantai kita lakukan penguburan di pinggir pantai," kata dia.
Ia mengatakan paus sperma dengan panjang sekitar 10 meter dan berat lebih dari dua ton tersebut diperkirakan sudah mati terapung selama sekitar satu minggu karena tubuhnya sudah mulai membusuk.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit