Menurut laporan Boeing, kebutuhan akan pesawat kargo mengalami kenaikan selama pandemi, terutama untuk mengangkut pasokan alat medis dan belanja e-Commerce.
Perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat, Boeing merilis laporan proyeksi dua tahunannya yaitu World Air Cargo Forecast (WACF) 2020. Laporan ini berisi dampak serta peluang akibat pandemi COVID-19, serta permintaan jangka panjang yang substansial bagi pesawat kargo selama dua dekade ke depan.
WACF memperkirakan akan ada permintaan untuk 2.430 pesawat kargo selama 20 tahun ke depan, termasuk 930 pesawat kargo produksi baru dan 1.500 pesawat kargo yang dikonversi dari pesawat penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut proyeksi ini, lalu lintas kargo udara dunia akan tumbuh sebesar 4% per tahun selama 20 tahun ke depan. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh perdagangan dan pertumbuhan pengiriman ekspres untuk mendukung perluasan operasi e-commerce.
"Operator kargo telah berada dalam posisi unik pada tahun 2020 untuk memenuhi permintaan pasar akan kecepatan, keandalan dan keamanan, mengangkut pasokan medis dan barang lainnya bagi masyarakat dan komunitas di seluruh dunia," kata DarrenHulst, wakil presiden Pemasaran Komersial Boeing dalam keterangannya, Minggu (22/11/2020).
Selain memproyeksikan permintaan jangka panjang untuk pesawat kargo, WACF memberikan wawasan tentang kinerja kargo udara selama pandemi, termasuk hal-hal berikut ini:
1. Sepanjang tahun 2020, sekitar 200 maskapai penerbangan menggunakan lebih dari 2.000 pesawat penumpang berbadan lebar untuk operasional khusus kargo guna menghasilkan arus kas masuk dan mendukung rantai pasokan global.
2. Pesawat pengangkut penumpang telah mengambil sebagian dari kekurangan kapasitas dan dalam beberapa kasus, menghasilkan keuntungan per kuartal bagi maskapai di saat minimnya operasi penumpang.
3. Angkutan kargo di bagian lambung pesawat penumpang, yang pada tahun 2019 menyumbang sekitar setengah dari kapasitas kargo udara dunia, berkurang secara signifikan ketika maskapai penerbangan memarkir ribuan pesawatnya. Operator kargo merespons dengan beroperasi di atas tingkat pemanfaatan normal, dan lalu lintas untuk semua operator kargo tumbuh 6%.
4. E-commerce, yang tumbuh pada tingkat dua digit sebelum pandemi, telah mempercepat dampak pada pasar kargo udara karena lebih banyak bisnis yang beralih ke platform penjualan online. Hingga bulan September ini, operator ekspres meningkatkan lalu lintas sebesar 14%.
"Untuk selanjutnya, pesawat kargo akan menjadi lebih penting untuk bersaing di pasar kargo udara. Mereka mengangkut lebih dari setengah lalu lintas kargo udara, dan maskapai penerbangan yang mengoperasikannya memperoleh hampir 90% dari pendapatan industri kargo udara," imbuh Hulst.
Dengan perkembangan ini dan terbuktinya kebutuhan akan kapasitas pesawat kargo untuk mendukung sistem transportasi dunia, armada kargo udara global diperkirakan Boeing akan tumbuh lebih dari 60% hingga tahun 2039.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum