Traveler, Jangan Baper Kalau Disuruh Pakai Masker di Tempat Wisata Ya!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveler, Jangan Baper Kalau Disuruh Pakai Masker di Tempat Wisata Ya!

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 25 Nov 2020 19:11 WIB
Puncak Seruni Gunung Bromo
Ilustrasi wisata Indonesia (Alex Zulfikar/d'Traveler)
Jakarta -

Wisatawan lokal sudah bisa menjelajahi nusantara kendati pandemi virus Corona belum usai asalkan mematuhi protokol kesehatan (prokes). Traveler juga diminta tidak baper saat diingatkan soal prokes itu.

Wisata Indonesia mulai menggeliat setelah moda transportasi antardaerah kembali diizinkan untuk beroperasi Tempat wisata juga mulai dibuka lagi, bahkan termasuk wisata air.

Izin untuk transportasi dan tempat wisata beroperasi lagi itu diberikan dengan syarat diterapkan protokol kesehatan 3M untuk memutus rantai penularan virus Corona. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandemi ini membawa dampak kepada semua sektor, termasuk pariwisata. Kini pariwisata mulai kembali hidup, tapi ingat pandemi belum berakhir, tetap terapkan 3M," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam IGLive bersama detikcom.

Nia bilang protokol kesehatan 3M itu sudah dimulai sejak traveler belum meninggalkan rumah. Misalnya, saat wisatawan lokal memilih bangku di pesawat dengan memesan bangku penumpang dengan asas menjaga jarak dengan penumpang yang di luar rekan kerja atau keluarga.

ADVERTISEMENT

Juga, men-download aplikasi eHAC atau Indonesia Health Alert Card yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, sebagai aplikasi untuk melacak perjalanan traveler.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya.Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya. Foto: Dok. Kemenparekraf

Kemudian, protokol kesehatan berlanjut setelah traveler sampai d bandara dan penginapan, serta destinasi wisata.

"Yang namanya menu tidak ada lagi di dalam kamar. Itu dari sisi pengusaha untuk menerapkan prokes," kata Nia.

"Kemenparekraf sudah membuat panduan prokes di hotel, di restoran, seni pertunjukan, dan tempat meeting. Kami juga mengampanyekan CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) Indonesia Care. Logo itu menunjukkan tempat-tempat usaha itu sudah menerapkan prokes. Program di 34 provinsi dan bekerja sama dengan audotor independen," dia menjelaskan.

Nia berharap, baik traveler ataupun pengusaha, bisa bekerja sama untuk menerapkan prokes demi memutus rantai penularan virus Corona.

"Destinasi wisata sudah siap. Pekerja di objek wisata juga diimbau untuk aktif mengingatkan traveler yang tidak mematuhi protokol kesehatan 3M itu. Sebaliknya, traveler (wisatawan lokal) jangan baper kalau ditegur, itu memang tugas mereka," dia menegaskan.




(fem/ddn)

Hide Ads