Uni Emirat Arab (UEA) membuat keputusan mengejutkan. Terbaru, otoritas di sana mengeluarkan peraturan penangguhan visa bagi 13 negara muslim.
Seperti diberitakan Aljazeera mengutip Reuters, Kamis (26/11/2020), sebuah dokumen imigrasi mengatakan adanya penangguhan bagi aplikasi untuk visa kerja dan kunjungan. Sasarannya untuk warga negara di luar UEA.
UEA telah berhenti mengeluarkan visa baru untuk warga dari 13 negara mayoritas muslim. Menurut dokumen yang dikeluarkan oleh taman bisnis milik negara, traveler dari Iran, Turki, Suriah dan Somalia masuk ke dalam penyaringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen tersebut dikirim ke perusahaan yang beroperasi di taman dan dilihat oleh kantor berita Reuters. Mereka mengutip surat edaran imigrasi yang mulai berlaku pada 18 November.
Dikatakan juga bahwa aplikasi untuk pekerjaan baru dan visa kunjungan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mereka yang terdampak adalah warga negara di luar UEA dari negara-negara termasuk Afghanistan, Libya, dan Yaman.
Larangan visa juga berlaku untuk warga Aljazair, Kenya, Irak, Lebanon, Pakistan dan Tunisia, kata dokumen itu.
Tidak jelas apakah ada pengecualian untuk larangan tersebut. Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan UEA belum berkomentar terkait peraturan baru ini.
Fokus pada keamanan
Seorang sumber terpercaya memberi penjelasan tentang masalah tersebut. Ia mengatakan bahwa pihak UEA untuk sementara waktu berhenti mengeluarkan visa baru untuk warga Afghanistan, Pakistan, dan warga beberapa negara lain karena masalah keamanan.
Sumber tersebut tidak mengatakan apa yang menjadi pokok kekhawatiran itu. Tetapi, ia mengatakan bahwa larangan visa diperkirakan akan berlangsung dalam waktu singkat.
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa UEA telah berhenti memproses visa baru untuk warganya dan beberapa negara lain.
Islamabad mengatakan sedang mencari informasi dari UEA tentang alasan penangguhan. Pihaknya beranggapan bahwa keputusan ini terkait dengan pandemi virus Corona.
Kemenlu Pakistan dan sumber tersebut mengatakan bila traveler sudah memiliki visa yang sah maka tidak akan terpengaruh oleh pembatasan baru tersebut. Dan, mereka masih dapat memasuki UEA.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum