Ryanair tidak akan mewajibkan vaksin ke penumpang agar bisa masuk ke kabin. Layanan penerbangan yang dimaksud yakni di langit Uni Eropa.
Diberitakan Irish Post, Jumat (27/11/2020), maskapai Ryanair telah mengonfirmasi bahwa penumpang tidak perlu mendapatkan vaksin COVID-19 untuk bisa terbang bersama mereka.
Maskapai penerbangan Australia, Qantas, mengungkapkan bahwa mereka mempertimbangkan untuk mengadopsi sistem paspor vaksinasi, pada awal pekan ini. Artinya penumpang diharuskan memberi bukti yang terpercaya sebelum mereka dapat terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berhasil, rencana tersebut dapat diluncurkan untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia. Tujuan utama dari paspor vaksin adalah untuk mengekang penyebaran virus Corona.
Di sisi lain, Ryanair mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam gagasan itu. Maskapai ini menekankan bahwa meminta penumpang untuk melakukan vaksin COVID-19 tidak terlalu relevan untuk penerbangan jarak pendek di Eropa.
Kepala eksekutif Eddie Wilson mengatakan bahwa Eropa akan menjadi daerah yang sama sekali berbeda pada tahun depan dibanding dengan negara-negara yang hanya perlu mempertimbangkan aturan perbatasan mereka sendiri.
Wilson mengatakan bahwa persyaratan seperti itu berlaku untuk tempat-tempat seperti Australia. Di mana, satu-satunya cara ke negara itu adalah dengan naik pesawat.
Tetapi di Eropa, orang dapat bepergian ke seluruh benua dengan mudah. Traveler dapat menjangkau negara tetangga dengan mobil atau kereta api.
"Dengan Qantas, mereka adalah operator jarak jauh, vaksinasi dalam konteks itu benar-benar untuk jangka panjang," katanya.
"Dengan layanan jarak pendek dan kebebasan bergerak orang di Eropa... Saya pikir kita akan melihat penerapan yang sama sekali berbeda saat musim semi dan awal musim panas datang. Itu tidak terlalu relevan untuk perjalanan jarak pendek dan Eropa," kata dia.
"Di Paris, jika Anda memilih tidak ada vaksinasi, Anda hanya akan naik kereta," dia menambahkan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI
Viral Turis Digrebek kemudian Diusir dari Hotel gegara Tolak Biaya Tambahan