Liburan di Labuan Bajo makin asyik dengan menginap di atas kapal pinisi Sea Safari. Di masa pandemi ini, kapal dilengkapi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang diterapkan di kapal pinisi Sea Safari ini sesuai dengan aturan CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Hal itu disampaikan Direktur Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja kepada detikTravel.
"Selama pandemi, kita untuk menetapkan protokol kesehatan, ada training dari pihak kemaritiman dan kesehatan di mana kita harus mengutamakan CHSE," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eva menjelaskan, syarat utama tamu dapat tinggal di atas kapal (live on board) adalah menyerahkan hasil tes bebas COVID-19 dari laboratorium. Tak hanya itu, seluruh awak kapal juga diwajibkan untuk melakukan rapid test selama dua minggu sekali untuk memastikan mereka sehat ketika melayani tamu.
![]() |
Seluruh awak kapal juga tetap tinggal di kapal sejak bulan Maret sampai sekarang. Ini bertujuan agar kapal tetap terawat dan mereka tidak tertular Corona dari orang di luar kapal.
"Mereka punya aturan tidak boleh tidur di darat. Mereka boleh ke darat cuma untuk beli makan, setelah itu harus tinggal di dalam kapal," Eva menjelaskan.
Setiap pagi, seluruh awak kapal juga dicek suhu tubuhnya. Mereka juga wajib mengenakan masker dan sarung tangan ketika melayani tamu.
"Itu merupakan aturan pasti dan tidak bisa dikurang-kurangi dari Sea Safari," kata Eva.
Jika terdapat awak kapal atau tamu yang terindikasi terjangkit COVID-19, Sea Safari juga menyediakan ruang khusus untuk karantina mandiri. Ruangan itu terpisah dengan kamar-kamar tamu.
Selain itu, Sea Safari juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Siloam untuk merawat awak dan tamu yang sakit.
"Jadi kalau ada keadaan darurat, kita ada dua speed boat yang selalu mengikuti kapal kita, begitu ada yang sakit langsung dibawa ke darat," katanya.
![]() |
Untuk protokol kesehatan lainnya, Sea Safari juga menandai setiap bangku dengan tanda X yang artinya tak dapat diduduki. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan aturan jaga jarak pencegahan penularan COVID-19.
Di samping itu, hand sanitizer juga disediakan di sejumlah spot di kapal seluas 516 meter persegi itu. Tak hanya itu, setiap tamu juga diberikan masing-masing satu hand sanitizer yang dapat digunakan selama trip di Labuan Bajo.
Nah, untuk menjaga kelestarian lingkungan, Sea Safari juga memberikan setiap tamu botol minum (tumbler). Ini sudah termasuk souvenir yang diberikan Sea Safari, selain tas, kaos, dan sarung pantai.
"Di dalamnya ada tumbler karena kita mengurangi sampah plastik. Itu harus dipakai selama trip," ucapnya.
Terakhir, kapal ini juga selalu rutin dibersihkan agar tamu merasa nyaman ketika menginap selama 3 hari 2 malam di kapal pinisi Sea Safari.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum