Amsterdam Bikin Petisi Tolak Turis Beli Ganja di Sana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Amsterdam Bikin Petisi Tolak Turis Beli Ganja di Sana

Bonauli - detikTravel
Senin, 07 Des 2020 22:10 WIB
Red Light District Amsterdam, Belanda
Foto: CNN
Amsterdam -

Kota Amsterdam begitu identik dengan wisata ganja dan red light district. Bosan dengan imej ini, warga Amsterdam mendesak pemerintah bikin peraturan baru.

Dilansir dari Dutch News.Nl, Amsterdam sudah membuat keputusan terkait dengan perubahan citra internasional dalam beberapa bulan terakhir.

Para penduduk, organisasi turis, hingga anggota dewan Amsterdam meminta kebijakan baru untuk wisatawan. Amsterdam jadi kedatangan turis-turis tak bertanggung jawab karena kebebasan yang berlaku di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka hanya datang untuk menghisap ganja di kedai kopi dan main ke red light district. Padahal menurut undang-undang nasional yang berlaku, hanya penduduk Belanda yang dapat memberi ganja dari kedai kopi.

Namun Amsterdam memang tidak pernah mengaktifkan keputusan tersebut. Alhasil banyak yang datang ke Amsterdam karena kebebasan membeli ganja di kedai kopi.

ADVERTISEMENT

Warga Amsterdam akhirnya membuat petisi kepada anggota dewan Amsterdam. Namun petisi tersebut tak bisa disahkan karena hanya walikota yang dapat membuat keputusan tersebut.

Kemudian perdebatan mulai sampai pada walikota Amsterdam, Femke Helsema. Walikota meminta agar Amsterdam mengurangi daya tarik ganja kepada wisatawan dan menjadikannya tindak kriminalitas.

Saat ini, ganja dipasok ke toko-toko secara ilegal. Karena penanaman komersial masih dilarang. Namun penjualan produk diizinkan berdasarkan konvensi toleransi.

"Citra Amsterdam perlu diubah secara radikal karena saat ini kami dipandang sebagai ibukota ganja," ujar Don Ceder, seorang anggota dewan ChristenUnie.

Ceder berharap adanya analisis dari walikota tentang situasi pro dan kontra dari kebijakan baru ini.

"Mereka (turis yang hanya membeli ganja) tidak memberikan apa pun kepada kota dalam bentuk uang tunai, tetapi menyebabkan banyak masalah dalam kepolisian dan memberi gangguan," ungkap Robbert Overmeer, seorang pengusaha lokal yang ikut setuju dalam petisi ini.

Amsterdam ingin sekali menegakkan peraturan i-criterium alias aturan khusus penduduk dalam hal ini. Namun banyak asosiasi kedai kopi yang yang menentang ini.

Menurut jurubicara wallikota Amsterdam, proposal ini akan diserahkan ke dewan pada 15 Desember nanti. Saat ini, proposal masih dalam pengerjaan rincian.

(bnl/ddn)

Hide Ads