Wisata Ganja di Kota Ini Tak Surut meski Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Ganja di Kota Ini Tak Surut meski Pandemi

Bonauli - detikTravel
Selasa, 01 Sep 2020 07:11 WIB
Ganja
Ilutrasi ganja (shutterstock)
Banff -

Bukan cuma Amsterdam yang punya wisata ganja, Kanada juga ada. Di tengah pandemi ini kedai kopi di Kota Banff tetap ramai turis.

Banff, salah satu kota di Kanada, juga kena imbas dari pandemi virus Corona. Tapi, menurut penuturan, pemilik kedai kopi (penyedia ganja) terbesar, wisata ini masih menjanjikan.

"Banff memiliki budaya ganja yang cocok dengan suasana pegunungan. Antara 80-90 persen pelanggan yang datang ke toko adalah turis," ujar Raj Grover, pemiliki Grover's High Tide Inc.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedai kopi ini padahal baru buka 2 minggu lalu. Menjadi yang terbesar di Banff, kedai kopi ini menjadi salah satu wisata ganja yang dicari oleh turis.

Adanya pandemi memang menyurutkan kunjungan turis. Musim panas ini yang harusnya jadi lumbung cuan setelah pelegalan ganja tahun lalu malah kering.

ADVERTISEMENT

Lima kedai kopi di Kota Banff biasanya kedatangan sampai 8.000 wisatawan. Tanpa adanya turis internasional, jumlahnya terjun payung.

"Ada hubungan erat antara ganja dengan turis dari negara-negara yang melarang penggunaan ganja," ujar Nathan Mison, Ketua Dewan Ganja Provinsi Alberta.

Para pelaku usaha tetap mencoba optimis meski Kota Ottawa memperpanjang perjalanan internasional hingga akhir September.

"Kita sedang memasuki dunia ekonomi yang berbeda, apa pun yang menawarkan peluang untuk diversifikasi dan pertumbuhan ekonomi harus ditanggapi dengan serius," katanya.

Grover menambahkan bahwa dirinya yakin bahwa masa di mana turis kembali akan segera datang. Ruang kompetisi untuk wisata ganja akan datang lagi.

"Di Kota Whitecourt saja ada 10.000 populasi dan enam kedai kopi ganja. Banff melihat adanya peningkatan jumlah pengunjung," ujar Grover yakin.




(bnl/fem)

Hide Ads