Negara yang Pernah Menjajah Indonesia, Bukan Hanya Belanda dan Jepang

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 09 Des 2020 16:21 WIB
Foto: Muhammad Idris/detikcom/Negara yang Pernah Menjajah Indonesia, Bukan Hanya Belanda dan Jepang
Jakarta -

Bagi bangsa Indonesia, penjajahan merupakan pengalaman pahit dan menyakitkan karena silih berganti dijajah bangsa asing. Bila dikalkulasikan, tidak kurang dari 6 negara pernah menjajah Indonesia.

Dalam buku berjudul Menggali dan Menemukan Roh Pancasila Secara Kontekstual karya I Gusti Ngurah Santika, S.Pd., M.Pd disebutkan, 6 negara yang pernah menjajah Indonesia yakni Portugis (1512-1595), Spanyol (1521-1692), Belanda (1602-1942), Prancis (1808-1811), Inggris (1811-1816), dan Jepang (1942-1945).

Dalam modul tema 6 bertajuk Magnet Indonesia bagi Bangsa Eropa, Sejarah Indonesia Paket C, Setara SMA/MA kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018, juga dijelaskan hal yang sama.

Berikut negara yang pernah menjajah Indonesia:

1. Portugis

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Asia dan melakukan hubungan perdagangan.

Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara melalui penguasaan Malaka pada tahun 1511 oleh Alfonso de Albuquerque.

Selama dikuasai Portugis (1511-1642), Malaka menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia.

Untuk memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya meluaskan wilayah kekuasaannya dengan berusaha menguasai Selat Sunda. Maka pada tahun 1522 Portugis dan Sang Hyang Prabu Surawisesa, Raja Sunda membuat kesepakatan perjanjian kerjasama.

Dalam kesepakatan tersebut Portugis diizinkan mendirikan benteng di daerah yang disebut Kalapa, dengan syarat Portugis memberikan perlindungan terhadap Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa (Banten, Demak, dan Cirebon).

Namun benteng ini tidak pernah dibangun. Tahun 1526 armada Portugis yang dipimpin oleh Fransisco de Saa dicerai beraikan topan dan armada yang selamat mendarat di Sunda Kelapa di bunuh oleh Pasukan Cirebon.

Tahun 1527 Portugis mengirim armada lain menuju Sunda Kelapa. Namun armada yang dikirim tidak pernah sampai, karena awak kapal memberontak yang disebabkan gajinya terlalu kecil.

Portugis tidak pernah berkuasa di Kerajaaan Sunda dan Sunda Kelapa. Meskipun demikian Portugis tetap melakukan perdagangan dengan Banten dan Sunda Kelapa sampai pertengahan abad ke-16.

Tahun 1619 Belanda berhasil merebut Sunda Kelapa menjadi pusat perdagangan VOC dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Batavia.

Selain berkuasa di Malaka, pada tahun 1512 Alfonso de Albuquerque juga mengirimkan armadanya ke Maluku yang dipimpin oleh Antonio de Abreu.

Armada ini bertujuan membangun monopoli Portugis atas perdagangan cengkeh. Armada pertama tiba di Pulau Banda yang merupakan pusat penghasil pala dan fuli (selaput buah pala).

Namun hubungan Portugis dan Sultan Ternate sering diwarnai konflik, yang berujung pada Perlawanan Sultan Baabullah (1570 - 1584).

Sultan Baabullah mengadakan perlawanan terhadap Portugis, yang disebut dengan perang Soya-soya. Portugis dapat dikalahkan dan pergi dari Maluku.


2. Spanyol


Pada masa kekuasaan Raja Charles V, Spanyol mengutus Ferdinand Magellan (1480- 1521) untuk menemukan Kepulauan Maluku sebagai pulau penghasil rempah-rempah yang bermutu tinggi.

Sebelum menemukan Maluku, Magellan menemukan sebuah kepulauan pada tahun 1521, yang oleh Raja Philip II dari Spanyol dinamakan Filipina.

Kehadiran Magellan tidak diterima di Filipina, sehingga terjadi peperangan yang mengakibatkan terbunuhnya Ferdinand Magellan.

Terbunuhnya Ferdinand Magellan tidak menyurutkan misi bangsa Spanyol untuk menemukan Pulau Rempah, Maluku.

Ekspedisi ini akhirnya diteruskan oleh Sebastian del Cano yang berhasil sampai di Kepulauan Maluku pada tahun 1521 dan kembali ke Spanyol pada tahun 1522.

Anggota rombongan del Cano ada yang tetap tinggal di Maluku dan melakukan perdagangan dengan orang-orang Maluku.

Kedatangan Spanyol ini mengusik Portugis yang sudah lebih dahulu sampai di Maluku. Kemudian terjadi perseteruan di antara keduanya.

Persaingan antara dua negara Eropa ini terjadi bersamaan dengan pertentangan antara Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol dan Sultan Ternate bersekutu dengan Portugis.

Mereka saling melakukan perlawanan. Pertentangan dua negara Eropa ini memaksa Paus turun tangan untuk mendamaikan.

Hasil perundingan disepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian ini membagi kekuasan Spanyol dan Portugis.

Spanyol berkuasa atas Meksiko ke arah Barat sampai Kepulauan Filipina. Sedangkan Portugis berkuasa atas Brazil ke arah Timur sampai Kepulauan Maluku.

Selanjutnya: Prancis




(nwy/erd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork