Inilah tokoh kunci dalam pendakian menggapai Puncak Jaya di Papua. Dia adalah pendaki dari New Zealand.
Puncak Jaya tak pernah berhasil ditaklukkan oleh tim ekspedisi manapun. Itu sampai adanya pendakian yang dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Heinrich Harrer pada tahun 1962.
Sebenarnya orang yang paling berjasa dan pantas disebut namanya sebagai kunci prestasi ini adalah seorang pendaki berkebangsaan New Zealand. Ia bernama Philip Temple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Templelah yang sebelumnya telah melakukan pekerjaan awal yang pada akhirnya sangat membantu memuluskan perjalanan tim ekspedisi pimpinan Harrer ini.
Temple jugalah yang telah melakukan berbagai survei terhadap beraneka jalur alternatif menuju puncak bersalju. Aksinya ini sekaligus membuat peta rute perjalanan tersebut.
Namun karena kehabisan dana dan logistik, ia tidak berhasil mewujudkan impiannya menggapai Puncak Jaya. Ia kemudian bergabung dalam tim Harrer dan menjadi penunjuk jalan.
Sehingga, atas jasanya, tim Harrer akhirnya bisa menginjakkan kakinya di puncak gunung bersalju tersebut. Seberapapun berjasanya Temple dalam pendakian ini, Harrer sang pemimpin timlah yang dikenal dan diakui dunia sebagai orang pertama yang menapakkan kaki di Puncak Jaya.
Sungguh ironis tetapi begitulah kehidupan.
Cerita dalam tautan di bawah ini sangat berkaitan dengan artikel yang sedang traveler baca.
Baca juga: Tempat Terbaik Melihat Es Abadi Indonesia |
Dalam catatan detikTravel, ada tiga puncak dalam rangkaian Pegunungan Jayawijaya yang memiliki es abadi. Inilah beberapa tempat terbaik untuk melihatnya.
Ketiga puncak tersebut adalah Puncak Jaya, Puncak Sumantri dan Puncak Carstensz Timur. Es abadinya terbentuk sejak ribuan tahun, tapi dinilai akan hilang pada periode 2025-2030.
detikTravel pernah mendatangi es abadi tersebut, yang mana lokasinya sulit terjamah. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu berjalan 4-5 hari melewati jalur perkampungan. Dimulai terbang dari Timika ke Sugapa, lalu lanjut berjalan kaki 10 jam lebih ke Desa Ugimba di Kabupaten Intan Jaya.
Dari Desa Ugimba itulah harus berjalan kaki atau mendaki berhari-hari. Salah satu lokasi terbaik untuk melihat es abadinya berada di jalur pendakiannya, yakni New Zealand Pass.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!