Kunjungan wisata Labuan Bajo menurun akibat terdampak pandemi virus Corona. Tapi, pembangunan bangunan fisik di kawasan itu jalan terus.
Pandemi Corona membuatpemerintah membatasi perjalanan dan menutup border internasional. Akibatnya, jumlah turis asing menurun dan berimbas terhadap jumlah kunjungan turis asing, termasuk ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada tahun 2019 jumlah kunjungan ke Labuan Bajo 160 ribu kunjungan. Sedangkan di tahun 2020 hanya 31 ribu saja. Kita mengalami penurunan hingga 8o persen kunjungan karena pandemi ini," kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina dalam webinar soal pariwisata, Kamis (10/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di saat bersamaan, Labuan Bajo dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata superpremium oleh pemerintah. Tidak peduli pandemi virus Corona, pembangunan di Labuan Bajo tetap berjalan.
"Kami bangun trotoar yang ukurannya jauh lebih besar dari jalan raya. Pelabuhan peti kemas juga sudah dipindahkan tidak satu lagi dengan pelabuhan khusus wisatawan. Lalu, kami juga sedang membangun waterfront terbesar se-Asia Tenggara. Jadi, ketika wisatawan kembali lagi, Labuan Bajo jauh lebih siap dan tertata," kata Shana.
Selain memperbaiki insfrastruktur, Labuan Bajo juga mempersiapkan UMKM untuk menjadi duta wisata di sana.
"Selama masa pandemi ini kita ingin wisata jadi tangguh. Tak hanya sekedar wisatawan datang namun mereka juga tahu tentang Labuan Bajo. Kita sedang menggalang bagaimana produk-produk ekonomi kreatif di NTT bisa mensuplai di Labuan Bajo dan bisa menjadi duta wisata," dia menambahkan.
![]() |
Selanjutnya, Labuan Bajo juga mengembangkan segmen pasar sasaran wisatanya. Mereka ingin nantinya wisatawan lebih banyak menghabiskan waktu di Labuan Bajo.
"Kita mengembangkan market yang menghargai pengalaman otentik, luxury, value for money, dan experience. Dorongan kami untuk Labuan Bajo adalah bagaimana wisatawan spending lebih banyak hari di sini," kata Shana.
"Selain itu, ada rencana visa masuk Indonesia diperpanjang hingga 3 bulan, jadi ketika wisatawan datang dan mereka punya banyak waktu. Menyambut itu kita bisa mendesain sebaik-baikknya hingga mereka bisa menikmati Labuan Bajo," dia menjelaskan.
Tapi, Shana tetap realistis menghitung potensi jumlah wisatawan di masa datang karena tidak bisa menciptakan kerumunan saat pandemi virus Corona. Dia memprediksi kunjungan normal di Labuan Bajo akan mulai kembali setidaknya pada 2022, terutama untuk wisatawan mancanegara.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!