Menparekraf Wishnutama Kusubandio ingin maskapai lebih fokus membawa penumpang asing ke Indonesia, bukan sebaliknya. Ini agar wisata domestik lebih bergeliat.
Pandemi COVID-19 memang mengubah berbagai pola bisnis di Indonesia, tak terkecuali sektor pariwisata yang kini lebih diarahkan ke pariwisata domestik. Salah satu pihak yang berperan menyukseskan pariwisata domestik adalah sektor penerbangan yang membantu wisatawan melakukan mobilitas dari satu daerah ke daerah lainnya.
Dalam kegiatan penandatanganan nota kesepahaman antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dengan AirAsia, Menparekraf Wishnutama menyampaikan bahwa potensi wisata domestik ini tidak hanya diukur dari jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan di dalam negeri saja tetapi juga dapat dicuri dari wisatawan nusantara yang tahun lalu melancong ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu wisatawan Indonesia yang ke luar negeri tidak termasuk hitungan tadi. Ada sekitar 303 juta perjalanan ke luar negeri tahun lalu. Dampak ekonominya Rp 300 triliun," kata Wishnutama di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
"Wisatawan Indonesia yang ke luar negeri jumlahnya kurang lebih 6-7 juta orang. Mereka menghabiskan billion dollars di luar negeri," kata dia.
Melalui data ini, Wishnutama berharap agar maskapai mampu mengajak wisatawan yang sekarang tak bisa pergi ke luar negeri untuk mau menghabiskan uangnya di dalam negeri.
"Ini justru menjadi tantangan untuk menangkap potensi market yang tidak bisa keluar. Jadi jangan putus asa selama wisatawan border internasional belum dibuka," ujarnya.
Ia juga berharap agar dunia penerbangan dapat mengubah strategi mereka ketika perbatasan antar negara mulai dibuka. Wishnutama ingin maskapai mengajak orang asing untuk berlibur di Indonesia alih-alih menggaet orang Indonesia agar pergi ke luar negeri. Menurut Wishnutama, salah satu mewujudkan strategi itu adalah dengan membuka lebih banyak rute penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia.
"Strategi bukan yang outbond tapi inbound. Mohon maaf, maskapai nasional Indonesia motivasinya outbond, mendorong orang Indonesia ke luar negeri, padahal aviasi adalah kendaraan devisa untuk masuk ke Indonesia. Jadi, upaya kita ke depan aviasi harus mencari potensi dari negara lain untuk dibawa ke Indonesia bukan mencari orang Indonesia yang ingin ke luar negeri," dia membeberkan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana