Kemenparekraf Ancang-ancang Buka Bali untuk Turis Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenparekraf Ancang-ancang Buka Bali untuk Turis Asing

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 12 Des 2020 19:16 WIB
Desa Wanagiri Kauh
Ilustrasi Bali (Yohanes Budiono/d'Travelers)
Denpasar -

Perlahan, Kemenparekraf kembali menyiapkan Bali untuk turis asing. Obrolan lebih jauh bersama UNWTO dilakukan.

Langkah itu diungkapkan oleh Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani lewat siaran persnya yang diterima detikTravel, Sabtu (12/11/2020).

"Dengan adanya dukungan dari Kemenlu dan UNWTO (Badan Wisata Dunia) diharapkan pariwisata khususnya di Bali bisa segera bangkit dan border perjalanan wisatawan mancanegara dibuka kembali," kata Ni Wayan Giri di Bali, Jumat kemarin (11/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rangka menyiapkan Bali kembali untuk turis asing, Giri dan pihaknya dari Kemenparekraf telah begitu aktif menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di semua sektor pariwisata Bali. Semua dilakukan agar turis bisa kembali berwisata dengan aman.

Tentunya, protokol kesehatan berbasis CHSE itu sesuai dengan panduan yang ditetapkan oleh WHO dan UNWTO.

ADVERTISEMENT

"Hal ini perlu dilakukan sebagai tahap persiapan dalam menyambut wisatawan mancanegara," kata Ni Wayan Giri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pun kemudian menyambut baik kerja sama dan dukungan dari UNWTO dalam membantu Indonesia mempersiapkan diri membuka pariwisata khususnya bagi pengunjung internasional.

"Pandemi COVID-19 ini telah mengubah paradigma masyarakat, di mana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata," kata Wishnutama Kusubandio di situs Kemenparekraf.

Terkait kesiapan pembukaan Bali untuk wisatawan asing di momen Natal dan Tahun Baru, Kemenparekraf memang masih melihat tren dan kondisi di lapangan.

Terlebih, Indonesia juga masih belum membuka perbatasannya. Belum lagi kurva penderita COVID-19 yang masih naik terus di sejumlah wilayah.




(rdy/fem)

Hide Ads