AirAsia Indonesia menggelar tes swab PCR terjangkau. Harga yang ditawarkan lebih rendah dari kebanyakan rumah sakit dan batas atas aturan resmi Kementerian Kesehatan RI, yakni hanya Rp 700 ribu.
Maskapai LCC ini benar-benar beda dari maskapai lain. AirAsia Indonesia tak ingin traveler yang terbang ke Bali terlalu terhimpit akan biaya tes swab PCR.
"Enggak perlu khawatir terbang ke Bali! Khusus bagi penumpang AirAsia, dapatkan tes PCR hanya dengan harga spesial Rp 700 ribu di klinik-klinik yang berpartisipasi," kata AirAsia Indonesia dalam unggahan Instagram resminya seperti dikutip detikTravel, Jumat (18/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan lupa, kamu wajib melakukan tes PCR paling cepat H-7 sebelum keberangkatanmu, ya! Kunjungi https://air.asia/bgV2r untuk info lebih lanjut," imbuh maskapai asal Malaysia itu.
Harga tes PCR dan tes antigen
Sejauh ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengatur tarif layanan rapid tes antibodi dan swab PCR mandiri. Untuk rapid tes berbasis antibodi, Kemenkes menetapkan harga tertinggi yakni Rp 150 ribu.
Tarif batas tertinggi untuk swab PCR mandiri yang ditetapkan Kemenkes sebesar Rp 900 ribu. Keputusan ini diambil setelah banyak pihak mengusulkan pemerintah untuk menetapkan standar tarif karena harga swab mandiri selama ini terlalu mahal.
Untuk rapid tes antigen, pemerintah belum menetapkan tarif batas maksimalnya. Namun beberapa rumah sakit mematok harga kisaran Rp 200 ribu - Rp 600 ribu.
Saat diwawancarai, pihak layanan tes Soewarna Business Park di Bandara Soekarno Hatta berkisar Rp 200 ribu.
"Rp 200 ribu dengan hasil maksimal 1 jam," kata pengelola Soewarna, Rabu (16/12).
Baca juga: Ini 6 Golongan Bebas Tes PCR Kalau ke Bali |
Masa berlaku tes rapid-PCR
Sesuai dengan SE Gugus Tugas No. 9/2020, penumpang diperbolehkan melakukan penerbangan selama membawa Surat Kesehatan dengan hasil tes bebas COVID-19 sesuai dengan ketentuan daerah tujuan.
Penumpang wajib menunjukkan surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif, atau surat uji rapid test dengan hasil non reaktif, yang berlaku 14 hari kerja pada saat keberangkatan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol