Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menegaskan jalur pendakiannya tetap tutup saat malam tahun baru. Pihaknya juga melakukan penjagaan di jalur-jalur pendakian.
Kepala Balai TNGM Pujiati menegaskan bahwa penutupan jalur pendakian di wilayahnya sudah dilakukan sejak Mei 2018. Keputusan ini diambil seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi ditandai dengan adanya erupsi freatik dan perubahan status Gunung Merapi.
"Pendakian Gunung Merapi telah ditutup sejak 22 Mei 2018, pasca peningkatan status Gunung Merapi dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II)," kata Pujiati kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (18/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, dalam rangka pengamanan akhir tahun, Gunung Merapi akan melakukan penjagaan di jalur pendakian. Penjagaannya di jalur pendakian Sapuangin di Klaten dan Selo di Boyolali.
"Dalam rangka libur akhir tahun mulai tanggal 24 Desember 2020 sampai dengan 1 Januari 2021 kami akan melakukan pengamanan atau penjagaan pendakian Gunung Merapi baik di jalur Selo, Boyolali maupun jalur Sapuangin, Klaten," ucapnya.
Ia menyebut jika nantinya pengamanan dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar dibantu dengan pemangku wilayah.
"Pengamanan pendakian kami lakukan bersama petugas Balai TNGM, masyarakat dan Muspika terkait," jelasnya.
Penutupan jalur pendakian Gunung Merapi juga dipertegas dengan terbitnya Pengumuman Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi No PG.113/ BTNGM/TU/Ren/11/2020 tanggal 8 November 2020, tentang Penutupan Obyek Wisata Alam dan Jalur Pendakian di Lingkup Taman Nasional Gunung Merapi.
Dalam pengumuman itu, pengelola Gunung Merapi juga menutup beberapa objek wisata alam (OWA). Keputusan itu masih berlaku hingga saat ini.
Ia pun menegaskan jika saat malam tahun baru, tidak boleh ada aktivitas manusia di OWA.
Baca juga: Tugu Yogya Kini Bersih dari Kabel Listrik |
"Karena status siaga Merapi, arahan dari BPPTKG adalah tidak ada aktivitas manusia, termasuk untuk kegiatan wisata (di radius bahaya 5km) kami menutup OWA kami," tegasnya.
Adapun OWA yang ada dalam kawasan Gunung Merapi di DIY meliputi kawasan Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo (Kaliurang) kemudian Plunyon dan Kalikuning, (Cangkringan).
Selanjutnya OWA Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah meliputi Jurang Jero (Magelang), Deles Indah (Klaten).
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!