Penumpang Pesawat Meninggal saat Pendaratan Darurat, Terinfeksi COVID-19?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Pesawat Meninggal saat Pendaratan Darurat, Terinfeksi COVID-19?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Sabtu, 19 Des 2020 05:01 WIB
United Airlines
Foto ilustrasi United Airlines (Dok. United Airlines)
Jakarta -

Seorang penumpang mengalami keadaan darurat medis saat berada di dalam pesawat. Beberapa menduga dia terinfeksi virus Corona.

Dikutip dari Fox Travel News, seorang penumpang yang tidak diidentifikasi namanya meninggal setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di New Orleans. Saat itu pesawat dalam perjalanan dari Orlando menuju Los Angeles.

"Penerbangan kami dialihkan ke New Orleans karena keadaan darurat medis. Paramedis mengangkut penumpang ke rumah sakit setempat, di mana orang tersebut dinyatakan meninggal dunia. Kami sudah menghubungi keluarga dan menyampaikan belasungkawa yang tulus atas kehilangan mereka," kata United Airlines dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak yang menduga lelaki tersebut terinfeksi virus Corona. Akan tetapi belum ada informasi penyebab meninggalnya penumpang tersebut.

ADVERTISEMENT

"Meskipun ada beberapa spekulasi di media bahwa ini terkait COVID-19, kami belum menerima konfirmasi mengenai penyebab kematiannya," begitulah pernyataan United Airlines.

Akan tetapi menurut WGNO, Deputi di New Orleans, menyatakan bahwa penumpang tersebut dikeluarkan dari pesawat karena gangguan jantung.

Seorang saksi di pesawat mengklaim bahwa penumpang mengira dirinya serangan jantung akan tetapi setelah itu dia mengatakan sesak nafas dan kurang peka terhadap rasa dan bau. Pengguna twitter yang mengaku menjadi salah satu penumpang yang berada di dalam penerbangan menyarankan agar seseorang melakukan CPR atau setidaknya kompresi dada padanya sebelum mendarat.

Saat ini maskapai United Airlines mewajibkan penumpang untuk melengkapi daftar periksa 'siap terbang' selama check in. Tentunya mereka diwajibkan pula menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan.

Maskapai juga bermitra dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk menerapkan program pelacakan kontak pada 17 Desember. Penumpang akan diminta secara sukarela untuk memberi beberapa informasi penting dengan harapan dapat mempercepat upaya untuk menemukan penumpang yang mungkin terpapar.

Program tersebut akan dimulai dengan kedatangan penumpang internasional, nantinya diperluas ke semua penumpang dalam beberapa minggu kemudian.




(elk/fem)

Hide Ads