Kemendes: Pengembangan Desa Komodo Harus Satu Paket

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemendes: Pengembangan Desa Komodo Harus Satu Paket

Antara - detikTravel
Sabtu, 19 Des 2020 16:12 WIB
Wisatawan dan ranger memperhatikan Komodo di Pulau Rinca.
Foto: (Dadan Kuswaraharja/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan konsep pengembangan Desa Komodo Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi desa wisata berbasis budaya maritim harus dilakukan satu paket sekaligus. Itu agar berdampak pada lokasi lainnya.

"Saya kira tempat wisata berdiri sendiri tidak bisa atau tidak berdaya dengan baik," kata Kasubdit Pengembangan SDA Kawasan Perdesaan Wilayah dua Direktorat Jenderal (Kemendes PDTT) Dr Widarjanto pada diskusi daring dengan tema peluang dan pengembangan Desa Komodo menuju desa wisata berbasis budaya maritim dan dikutip dari Antara.

Artinya, wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo (TNK) tidak hanya mengunjungi satu titik saja melainkan dapat diarahkan pada lokasi lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai contoh, sebelum menuju Pulau Komodo, perjalanan wisata dari Pulau Rinca dan Pulau Padar dapat dimulai dari lokasi lain misalnya Pulau Kelalawar, Pulau Kelor, Pink Beach, Loh Liong, Desa Komodo dan baru menuju Pulau Komodo.

"Jadi Desa Komodo yang akan dikembangkan ini jangan sampai dilewatkan, harus satu paket," katanya.

ADVERTISEMENT

Secara umum, pemberdayaan desa wisata komodo merupakan bagian dari program Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Dalam program itu terdapat dua klasifikasi yakni desa utama dan desa penyangga.

Desa utama atau prioritas wisata desa meliputi Desa Komodo, Papagarang, dan Pasir Panjang. Sedangkan desa penyangga yaitu Desa Pasir Putih, Warloka, Macang Tanggar, Golo Mori, Tiwu Nampar, Pantar, Compang Longgo, Golo Pongkor, Gorontalo dan Desa Batu Cermin.

Desa-desa penyangga tersebut merupakan desa yang bertujuan membantu pengembangan pariwisata di kawasan perdesaan itu.

KPPN bertujuan melihat secara makro pedesaan berbasis wisata, minapolitan dan agroindustri. Artinya, gagasan yang diusung Kemendes PDTT tidak hanya fokus pada pariwisata saja namun juga mendorong sektor lainnya atau dikolaborasikan bersama.




(fem/fem)

Hide Ads