Bagaimana Hukumnya Jika Orang Non Papua Pakai Koteka?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bagaimana Hukumnya Jika Orang Non Papua Pakai Koteka?

Hari Suroto - detikTravel
Rabu, 23 Des 2020 06:10 WIB
Koteka dipakai Suku Dani
Foto: Koteka Papua (Sastri/detikTravel)
Jayapura -

Koteka adalah pakaian tradisional suku-suku di pegunungan tengah Papua. Pertanyaannya, bagaimana hukumnya jika orang non Papua ikut mengenakan koteka?

Ada pertanyaan yang menarik apakah orang non Papua boleh mengenakan koteka? Ternyata, jawabannya tentu saja boleh. Koteka sama saja halnya dengan baju batik.

Seperti diketahui batik lebih dikenal sebagai budaya Jawa, tetapi siapapun boleh mengenakannya. Apalagi sejak batik diakui sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, semakin banyak generasi milenial yang bangga memakainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koteka bisa dan boleh dikenakan bagi semua pria, siapa saja dan dimanapun berada, tidak harus di Papua. Baik itu di kota besar seperti Jakarta atau pun di kota lainnya.

Koteka sebagai pakaian tradisional, bisa dipakai pada peringatan hari-hari besar nasional di Jakarta atau kota besar lainnya.

Turis China Pakai KotekaTuris China Pakai Koteka Foto: (dok Adventure Carstensz)

Jika, para traveler ingin mendapat pengalaman berbeda, dapat mengenakan koteka pada saat berlangsungnya Festival Budaya Lembah Baliem yang berlangsung di bulan Agustus setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

Di festival ini, traveler dapat mengenakan koteka dan menari perang-perangan dengan suku Dani. Traveler bisa juga sambil mengenakan koteka berfoto dengan latar belakang rumah honai.

Bahkan pernah ada turis China yang beramai-ramai memakai koteka. Mereka tidak malu bahkan terlihat senang saat pertama kali mencoba memakai koteka.

Bahkan dalam beberapa perkuliahan, sebagai pengajar, saya perbolehkan bagi mahasiswa antropologi yang ingin memakai koteka di ruang kuliah.

Memakai koteka merupakan bagian dari pelestarian budaya berkoteka, yang saat ini hanya generasi tua suku-suku pegunungan tengah Papua saja yang masih mengenakan koteka.


---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(wsw/fem)

Hide Ads