Pengetatan syarat terbang dan ketentuan yang semakin rumit oleh pemerintah tak menyurutkan traveler untuk mudik dan liburan di akhir tahun. Ribuan penumpang dilayani Garuda Indonesia dan Citilink.
Itulah terlihat dari padatnya penumpang Garuda Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno Hatta. Puluhan ribu penumpang bersliweran dengan armada keduanya di akhir dan awal tahun 2021.
"Ada 18.000-19.000 kalau Garuda ya. Kalau Citilink sekitar 22.000," ujar Irfan Setiaputra selaku Direktur Garuda Indonesia dalam kegiatan Tinjauan Operasional Peak Season Nataru di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Irfan mengatakan bahwa bakal ada penurunan di tanggal 24 Desember. Karena, puncak mudik di akhir tahun dikatakannya terjadi pada hari ini.
"Besok menurun sedikit menurun nanti kita akan menyaksikan arus balik," dia menjelaskan.
Irfan menyebut bahwa penerbangan Garuda Indonesia ke Bali memang mendominasi karena ada belasan penerbangan di tiap harinya. Garuda Indonesia taat dengan peraturan pemerintah, yakni hanya mengangkut sejumlah 60 persen penumpang saja.
"Contoh aja Bali ada 13 penerbangan jadi cukup oke. Anda tahu Garuda kan, kita konsisten distancing dan maksimal 60%. Meski kadang mendekati 70% karena mereka adalah keluarga dan kursi tengah tetap diisi," Irfan menguraikan.
Selama ini, penerbangan domestik jadi penyelamat kedua maskapai. Rute-rute gemuk seperti ke Bali, Surabaya hingga Medan adalah yang menjadi penopang kas perusahaan.
"Penumpang Garuda Indonesia ini semua domestik travel ke tujuan-tujuan seperti Denpasar, Lombok, Balikpapan, Labuan Bajo, Medan. Karena yang kami perhatikan cukup menarik karena liburan kali ini tercampur liburan akhir tahun dengan mereka yang menunda mudik," kata Irfan.
(msl/iah)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!