Antisipasi Corona Meningkat Lagi, China Larang Warga Mudik Saat Imlek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antisipasi Corona Meningkat Lagi, China Larang Warga Mudik Saat Imlek

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 03 Jan 2021 07:43 WIB
Libur Tahun Baru Imlek telah berakhir sejak Senin (10/2) lalu. Warga mulai kembali ke Beijing dengan kenakan masker dan alat pelindung guna cegah virus corona.
Ilustrasi wabah virus Corona di China (AP Photo/Andy Wong)
Beijing -

China mendorong puluhan juta pekerja migran untuk tidak mudik saat liburan Tahun Baru Imlek pada Februari 2020. Terkait penyebaran virus Corona.

Kendati Wuhan sebagai epicentrum virus Corona telah berpesta tanpa masker dan membuat kerumunan saat tahun baru 2021, China masih pasang kuda-kuda menghadapi wabah virus Corona. Salah satunya, potensi mudik besar-besaran saat Imlek.

Komisi Kesehatan Nasional meminta agar larangan mudik saat Imlek itu diterapkan di seluruh provinsi di China. Tapi, hak setiap warga juga harus diperhatikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya, dengan memberikan uang lembur kepada pekerja yang tidak mudik. Atau, penawaran kesempatan untuk berlibur di lain hari.

Langkah lain yang ditempuh China menyambut Imlek adalah dengan mengumumkan liburan lebih awal untuk siswa sekolah. Selain itu, turis diminta untuk tidak mengunjungi Beijing selama liburan.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah daerah harus meningkatkan upaya publisitas untuk mendorong perusahaan dan institusi untuk mengimbau pekerja untuk berlibur di tempat kerja," kata komisi itu dalam sebuah pemberitahuan di situsnya dan dikutip AP.

Tahun Baru Imlek, atau Festival Musim Semi, tradisinya merupakan waktu ketika keluarga berkumpul untuk makan dan mengunjungi kuil, serta menonton pertunjukan kembang api.

Bagi puluhan juta buruh, ini berarti melakukan perjalanan jarak jauh dengan kereta api, pesawat, dan bus ke kampung halaman mereka di pedesaan. Tradisi itu bahkan dilabeli sebagai migrasi manusia tahunan terbesar di dunia.

Jutaan orang Tionghoa kelas menengah juga menggunakan kesempatan ini untuk berlibur di dalam dan luar negeri. Selama periode sekitar enam minggu, biasanya terjadi 3 miliar perjalanan.

Bersamaan dengan larangan mudik itu, China sedang mengampanyekan vaksinasi 50 juta orang sebelum liburan Tahun Baru Imlek.




(fem/fem)

Hide Ads