Terharu, 2 Wanita Tuli Terpilih Jadi Pramugari di Maskapai Afrika

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terharu, 2 Wanita Tuli Terpilih Jadi Pramugari di Maskapai Afrika

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 03 Jan 2021 18:10 WIB
2 wanita tuli terpilih jadi pramugari
Foto: 2 Pramugari dengan gangguan pendengaran (dok. Humanitarian Flight)
Kairo -

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada 2 orang pramugari dengan gangguan pendengaran di maskapai asal Sudan. Mereka beruntung terpilih jadi pramugari sehari.

Pemilihan 2 wanita dengan gangguan pendengaran menjadi pramugari itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas 2020 yang jatuh awal Desember lalu. 2 Orang wanita yang beruntung itu adalah Nourhan Saad (22) dan Hajer Jamal (25).

Keduanya dipilih oleh Humanitarian Flights, semacam lembaga inisiatif penerbangan untuk pengalaman unik yang meningkatkan kesadaran terkait hak-hak penyandang disabilitas di dunia. Mereka ditugaskan menjadi pramugari untuk penerbangan Badr Airlines dari Kairo, Mesir ke Khartoum, Sudan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saad dan Jamal pun menerima pelatihan dari pramugari reguler Badr Airlines. Saat lepas landas dari Bandara Internasional Kairo, mereka pun memberikan sambutan yang unik buat para penumpang. Mereka membawakan lagu Helwa Ya Baladi oleh Dalida menggunakan bahasa isyarat.

Reda Abdel Aziz, Direktur Regional International Center for Disability Sciences (ICDS) yang berbasis di Kairo, sekaligus salah satu sponsor Humanitarian Flights, menyatakan penerbangan yang sudah kali kedua dilangsungkan tersebut, berlangsung cukup sukses. Hal tersebut mencerminkan kepedulian Mesir terhadap hak penyandang disabilitas.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, penerbangan dengan tujuan yang sama telah berlangsung pada bulan Desember tahun 2019 lalu. Namun bedanya, saat itu menampilkan seorang pramugari dengan Down Syndrome.

Saad mengaku menjadi pramugari adalah impian masa kecilnya. Gadis lulusan Ain Shams University ini pun senang setelah terpilih untuk menjadi pramugari dalam program ini.

"Saya menderita gangguan pendengaran. Saya mempelajari tentang kompetisi Humanitarian Flights melalui Facebook, mendaftar dan diterima. Perjalanan itu jadi kejutan yang menyenangkan. Saya senang saya dipilih untuk pengalaman ini. Bekerja sebagai pramugari telah menjadi impian masa kecil saya sejak saya pergi umrah ke Arab Saudi bersama ibu saya dan saya melihat pramugari beraksi di pesawat," kata Saad.

Sementara itu, rekannya Jamal yang juga menderita gangguan pendengaran, mengatakan bahwa pengalaman menjadi seorang pramugari itu sungguh indah dan menyenangkan.

"Saya dihubungi oleh ICDS untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam Penerbangan Kemanusiaan dan saya terpilih. Perjalanan itu indah dan saya senang menjadi bagiannya. Saya selalu ingin menjadi aktris atau pembawa acara televisi. Saya telah bermain dalam dua drama dan film. Saya telah membawakan Tahya Misr dalam bahasa isyarat dan juga lagu-lagu lainnya. Saya berharap suatu hari saya bisa tampil bersama bintang-bintang seperti Adel Imam dan Mohamed Sobhi," pungkas lulusan Al-Alsun College ini.




(wsw/wsw)

Hide Ads