Siapa yang tak tahu Danau Kakaban? Masuk dalam daftar wisata unik dunia karena berisi ubur-ubur langka tak menyengat. Tapi kini Danau Kakaban ditutup.
Danau Kakaban berada di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Danau ini sangat unik karena berisi air tawar dan ubur-ubur tak menyengat yang langka. Namanya tersohor dan sejajar dengan negara Palau yang juga memiliki obyek wisata serupa. Sayang, kabar buruk datang untuk wisatawan.
"Iya, wisata Danau Kakaban ditutup," ujar Hadi Putra, operatur tur dari HvTrip di Kalimantan Timur kepada detikTravel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diketahui oleh Hadi, saat dirinya sedang membawa rombongan tur ke Danau Kakaban tanggal 1 Januari lalu. Ada 2 boat yang dibawa, satu boat berisi 15 orang.
Hadi pun menggiring wisatawan masuk ke Danau Kakaban. Hanya ada selang waktu 5 menit ketika dirinya masuk ke danau, seseorang dari dermaga memanggil.
Setelah menoleh arah suara di belakangnya, Hadi kaget dengan apa yang dilihatnya. Rombongan polisi dan babinsa sudah berdiri di sana.
![]() |
"Saya naik ke atas dan diberi waktu 5 menit untuk naik karena Danau Kakaban mau ditutup," ungkapnya.
Rombongan tur yang dibawa olehnya pun tampak bingung. Agar tidak mengecewakan mereka, Hadi membantu tamu-tamunya untuk foto-foto sebentar di Danau Kakaban.
"Kami disuruh cepat-cepat keluar dari danau, foto-foto seadanya," cerita Hadi.
Hadi dan rombongan turnya harus langsung keluar dari Pulau Kakaban. Di pintu depan, polisi dan babinsa langsung menutup pintu masuk ke sana dengan palang kayu. Tulisan DITUTUP pun terlihat di atasnya.
"Kasihan boat di belakang saya, karena jaraknya agak lama mereka jadi tak punya kesempatan untuk masuk," katanya.
Setelah memastikan semua peserta trip lengkap, Hadi mendekati salah seorang polisi dan bertanya soal penutupan tersebut.
"Katanya Pemda menutup tempat-tempat wisata yang ramai dan tidak menegakkan pengurangan kapasitas wisatawan di dalam area wisata selama pandemi," ujarnya.
Surat Pemda pun keluar sehari setelahnya. Hadi mengatakan bahwa Pemda menutup Pulau Kakaban mulai tanggal 2 Januari sampai batas yang tak ditentukan.
"Aneh banget, ini pariwisata lagi bangkit-bangkitnya malah ditutup. Apalagi Danau Kakaban itu kan ikon," ujar Hadi kesal.
Tak hanya itu, Hadi menilai keputusan ini kurang bijaksana. Karena di lapangan, tempat-tempat wisata lain yang lebih ramai tetap buka.
"Goa Haji Mangku enggak ditutup, resort penuh enggak ditutup, Labuan Cermin lebih ramai enggak ditutup. Kalau mau sekalian tutup bandaranya dong," ucap Hadi membeberkan fakta-fakta di lapangan.
Menurutnya ini akan berdampak pada pemesanan trip. Karena inti dari perjalanan wisata ke Berau adalah berkunjung ke Pulau Kakaban. Kapan lagi melihat dan berenang bersama ubur-ubur langka dunia.
"Jengkel, mau nyebarin informasi tapi ini kan ikon nanti malah sepi. Tapi ya sudah lah teman-teman juga harus tahu biar enggak kecewa. Masa mau main kucing-kucingan," tandasnya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan