Di sisi lain, dijadikan pantai sebagai objek wisata membawa dampak negatif bagi lingkungan. Masalah yang paling sering dijumpai adalah sampah.
Tentu traveler ingat dengan nasib Pantai Kuta di Bali. Pantai ini dulunya terkenal berpasir bersih dan begitu digandrungi wisatawan. Sayang dalam dua dekade terakhir, kondisinya kian memprihatinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncaknya pada 2018, dilakukan bersih-bersih di Pantai Kuta selepas perayaan momen tahun baru. Dari program bersih-bersih itu didapatkan 9 ton sampah.
Meski di sana terdapat palang yang mengingatkan agar wisatawan tak membuang sampah sembarangan, nyatanya sampah itu masih mengotori pantai dan laut.
Kondisi serupa juga dialami Pulau Sempu di Kabupaten Malang. Wisatawan yang datang ke sana sempat membludak dan meninggalkan banyak sampah.
![]() |
Karena dianggap mengancam kelangsungan ekosistem flora dan fauna langka di sana, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSA) Jawa Timur memutuskan Pulau Sempu adalah cagar alam dan bukan lagi objek wisata. Keputusan itu diambil pada 25 September 2017.
Dengan ditetapkannya Pulau Sempu sebagai cagar alam, wisatawan tak bisa sembarangan datang ke sana. Sebab tempat tersebut hanya boleh dikunjungi untuk tujuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Nah, itulah beberapa dampak positif dan negatif pantai sebagai objek wisata. Untuk mencegah dampak negatif dari wisata pantai, jagalah alam dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengganggu habitat hewan dan tumbuhan yang hidup di sana.
Baca juga: 3 Spot Berburu Sunset Menawan di Pangandaran |
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!