Maskapai penerbangan AS dan bandara area Washington memperketat keamanan sebagai imbas kerusuhan pendukung Donald Trump di Gedung Capitol.
Diberitakan Reuters, Jumat (8/1/2021) setelah pendukung Donald Trump menyerbu Capitol AS, maskapai AS dan keamanan bandar pun memperketat keamanan bandara. Bahkan ada anggota parlemen yang meminta mereka untuk tidak terbang.
"Kami sudah melihat laporan tentang 'massa yang sulit diatur' dalam perjalanan ke Washington DC. Tidak perlu banyak imajinasi untuk membayangkan bagaimana mereka akan bertindak saat keluar dari DC jika diizinkan untuk terbang tanpa terkekang," kata ketua Partai Demokrat dari Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, Bennie Thompson, dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mendesak Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Biro Investigasi Federal untuk menambahkan semua individu yang diidentifikasi telah memasuki gedung Capitol ke daftar larangan terbang.
Senada dengan itu, pemimpin serikat pramugari Amerika Serikat juga menyerukan agar pendukung Donald Trump dilarang dalam penerbangan komersial ke luar wilayah tersebut.
"Ini adalah tindakan melawan demokrasi kami, pemerintah kami dan kebebasan yang kami klaim sebagai orang Amerika harus mendiskualifikasi individu-individu ini dari kebebasan penerbangan," ujar Presiden Association of Flight Attendants-CWA (AFA) Sara Nelson yang mewakili 50.000pekerja di 17 maskapai penerbangan.
Pihak maskapai pun merespons usulan ini. United Airlines, American Airlines, dan Delta Air Lines mengatakan mereka akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menjaga keamanan penumpang. Serta akan terus menegakkan kebijakan masker yang ketat pada penerbangan.
United dan American juga meningkatkan staf di bandara di area itu dan awal pekan ini memindahkan kru mereka dari hotel di pusat kota DC sebagai imbas kerusuhan massa pendukung Donald Trump. Southwest Airlines mengatakan sedang memantau acara dan mengharapkan pelanggan untuk mematuhi hukum yang berlaku, peraturan udara federal, dan instruksi anggota kru saat bepergian.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum