Ada Tes PCR, Wisatawan ke Bali Saat Libur Akhir Tahun Capai 400.000 Orang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Tes PCR, Wisatawan ke Bali Saat Libur Akhir Tahun Capai 400.000 Orang

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Jumat, 08 Jan 2021 16:14 WIB
Gubernur Bali I Wayan Koster (Angga Riza/detikcom)
Foto: Gubernur Bali I Wayan Koster (Angga Riza/detikcom)
Jakarta -

Ada ratusan ribu wisatawan datang ke Bali saat libur akhir tahun baru lalu, meski ada persyaratan yang lebih ketat seperti hasil tes PCR untuk penumpang pesawat dan rapid tes antigen untuk pengguna angkutan darat dan laut.

Menurut Gubernur Bali I Wayan Koster, jumlah wisatawan pada periode 17 Desember 2020 sampai 5 Januari 2021 mencapai 400.000 orang.

"Memang pada akhir tahun ini karena ada libur natal dan tahun baru banyak wisatawan datang ke Bali, dihtung dari 17 Desember sampai 5 Januari yang lalu jumlah wisatawan domestik 400 ribu meskipun diberlakukan syarat yang cukup ketat udara harus ada keterangan berbasis PCR, laut dan darat menggunakan rapid test antigen," ujarnya dalam tayangan di akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada pertambahan wisatawan, dia menilai perkembangan kasus Corona di Bali masih cukup terkendali. Dalam seminggu ini kasus baru di Bali rata-rata ada 30 orang per hari.

"Saya memperhitungkan dari awal akan bertambah begitu wisatawan ini kembali ke masing-masing daerah, terjadi peningkatan tapi tidak banyak banyak, rata-rata dalam 1 minggu ini 30 an orang per hari kasus baru jadi tidak banyak. Tingkat kesembuhannya, masih cukup tinggi 90 persen lebih, yang meninggal sangat terkendali, rata-rata di bawah 5 orang, per hari jadi pelayanan RS cukup baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jadi dengan data itu, Koster merasa kurang pas kalau Bali disebut provinsi yang memberikan kontribusi banyak pada pertambahan kasus Corona nasional.

"Menurut saya kurang pas, Bali itu (peringkatnya) di bawah 10, peringkat 11 dibandingkan dengan daerah lain, jadi kurang pas kl dikatakan Bali itu disebut kontribusi kasusnya banyak," ujarnya.




(ddn/sym)

Hide Ads