Bertahun-tahun Jadi Ganjalan Kandang Kuda, eh Ternyata Artefak Berharga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bertahun-tahun Jadi Ganjalan Kandang Kuda, eh Ternyata Artefak Berharga

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 10 Jan 2021 07:42 WIB
Artefak Romawi
Foto: Batu ini ternyata artefak Romawi berharga (dok. Woolley and Wallis)
Whiteparish -

Sebuah batu selama bertahun-tahun jadi ganjalan kandang kuda di Inggris. Selidik punya selidik, ternyata batu itu bukanlah batu biasa, melainkan artefak Romawi.

Batu tersebut awalnya ditemukan di sebuah taman di Whiteparish, sebelah barat daya London, Inggris, sekitar 20 tahun yang lalu. Karena dianggap batu biasa dan tidak berharga, batu itu pun dijadikan ganjalan kandang kuda.

Sang pemilik menggunakan batu itu sebagai ganjalan selama hampir satu dekade. Baru belakangan ini dia menyadari bahwa batu itu punya pahatan di sisi sebelahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan ini pun dilaporkan ke beberapa pihak terkait. Arkeolog memperkirakan bahwa batu artefak itu berasal dari masa kerajaan Romawi, sekitar abad ke-2. Gunanya untuk alas memotong marmer.

Para ahli menduga, batu tersebut dipahat di Yunani atau bahkan di Asia. Batu ini diperkirakan tiba di Inggris jauh setelah runtuhnya kerajaan Romawi.

ADVERTISEMENT

"Artefak sejenis ini sering datang ke Inggris sebagai hasil dari perjalanan besar di abad ke-18 dan 19, ketika para bangsawan kaya berkeliling Eropa untuk belajar kebudayaan klasik," kata Will Hobbs, ahli barang antik dari Balai LelangWoolley and Wallis.

Balai Lelang Woolley and Wallis pun dipasrahi oleh sang pemilik untuk melelang artefak Romawi tersebut. Tidak ada yang menyangka bahwa batu itu adalah sebuah artefak berharga yang berasal dari masa kerajaan Romawi.

Apalagi ternyata harganya di pasaran lumayan tinggi. Diperkirakan harganya bisa mencapai 10 ribu hingga 15 ribu pound sterling. Jika dirupiahkan sekitar Rp 189 hingga 283 juta.

"Kami memiliki asumsi bagaimana batu ini bisa sampai ke Inggris, tapi yang masih jadi misteri adalah bagaimana batu artefak ini bisa berakhir di sebuah taman. Itu yang kami ingin ungkap dan kami butuh bantuan dari masyarakat," ujar Hobbs.




(wsw/ddn)

Hide Ads