Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah memasuki hari keempat. Sampai hari ini sudah ada satu korban teridentifikasi dan tim berupaya mengangkat black box dari bawah laut.
Korban yang berhasil teridentifikasi bernama Okky Bisma. Korban berjenis kelamin laki-laki, berusia 29 tahun, dan bergolongan darah O.
Berdasarkan data di e-KTP, Okky Bisma berstatus pelajar/mahasiswa namun ia diketahui merupakan pramugara Sriwijaya Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) mengumumkan hingga Senin (11/1/2021) petang, telah terkumpul 74 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban.
"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, seperti dalam keterangan tertulis, Senin (11/1/2020).
![]() |
Selain itu, beberapa potongan pesawat juga sudah ditemukan. Temuan itu terdiri atas 24 potongan besar dan 16 potongan kecil.
Sejumlah barang yang diduga milik korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 juga berhasil diangkut ke darat. Tim Gabungan Basarnas di kapal KN SAR Wisnu menemukan sertifikat ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV saat melakukan evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Identitas sertifikat itu atas nama Angga Fernanda Afrion.
Kemudian KN SAR Wisnu masih terus mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. KN SAR Wisnu kembali menemukan dokumen yang menunjukkan identitas.
"Termasuk ada data yang kita temukan dokumen SIM A atas nama Andy Syifa Kamila, tempat tanggal lahir Pontianak, 25 Maret, tahun '94, yang kedua surat keterangan pelatihan ANT IV atas nama Angga Fernanda Afrion yang lahir di Padang tanggal 14 April 1993," kata Kepala SAR Jakarta Hendra Sudirman di KN SAR Wisnu, Senin (11/1/2021).
Selain itu, tim SAR menemukan akta kelahiran atas nama Nabila Anjani pada pukul 17.42 WIB. Ada juga dompet berisi perhiasan dan headset.
"Ada 24 yang akan dibawa, yang akta kelahiran atas nama Nabila Anjani, tempat dan tanggal lahir, Pangkal Pinang, 21 Januari 2009. Ini baru diangkut. Dokumennya dalam bentuk akta kelahiran, dan ada dompet isi perhiasan dan dompet isi headset hitam," ujar rescuer SAR Jakarta Rizaldy.
![]() |
Tim gabungan juga menemukan 53 properti yang diduga milik Sriwijaya Air.
"Ada pelampung, baju-baju, dan serpihan bagian pesawat," kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Mohammad Yassin Kosasih, di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Di samping itu, tim gabungan juga masih berusaha untuk mengangkat black box dari bawah laut. Lokasinya sendiri sudah ditandai sejak hari Minggu yang berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
"Teman-teman dari TNI dan Basarnas, termasuk stakeholder TNI dan Polri juga, saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari," kata Marsekal Hadi dalam konferensi pers di JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, KRI Rigel mengabarkan bahwa mereka menerima sinyal emergency yang dipancarkan dari benda yang diduga kuat black box pesawat Sriwijaya Air SJ182. Jarak kedua benda tersebut sekitar 200 meter.
"Jadi informasi yang kami terima dari transmit yang diterima KRI Rigel ada 2 subject yang memancarkan sinyal emergency itu berjarak sekitar 150-200 meter. Dua objek itu dan itu diyakini black box namun kepastiannya harus kita cari dan daerah itu ada di daerah jatuhnya pesawat tersebut," kata Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum