Stig Severinsen boleh jadi manusia ikan sungguhan. Sebab, ia mampu berenang di bawah laut sedalam 202 meter dengan sekali tarikan napas.
Bagi pecinta selam (diving) pasti tak asing dengan Severinsen yang hobi memecahkan rekor di dunia selam. Baru-baru ini dia pun sanggup memecahkan rekor berenang terjauh di bawah air dengan satu napas menggunakan sirip (di perairan terbuka untuk laki-laki).
Gelar itu diberikan Guinness World Records setelah pria berumur 47 tahun itu sukses menyelesaikan misinya pada 26 November 2020 di La Paz, Baja California Sur, Meksiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pencapaian ini, ia sukses memecahkan rekornya sendiri. Sebelumnya ia mencatat rekor berenang di bawah laut sedalam 25 meter pada 2016.
"Ketika dunia dilanda COVID-19 hampir setahun yang lalu, saya sedang mencari cara untuk menunjukkan bahwa pandemi bukanlah alasan untuk melupakan prioritas kita terhadap alam, atau menempatkan ambisi kita dalam keadaan siaga," kata Severinsen kepada Guinness World Records.
"Sebaliknya, pesan saya adalah bahwa dunia adalah tempat yang menakjubkan dan bahwa tubuh kita bersama dengan otak kita dapat mencapai hal-hal yang paling luar biasa. Daripada membiarkan diri kita dilumpuhkan oleh rasa takut, kita harus melanjutkan usaha kita sebagai manusia. Tetapi upaya itu harus dilakukan secara harmonis dengan alam, bukan menentangnya," ujarnya.
Selain sejumlah rekor tadi, Severinsen juga tercatat memiliki rekor-rekor lainnya. Menurut laporan CNN, Severinsen juga memegang rekor berenang jarak terjauh di bawah es dengan bantuan fins (sirip untuk menyelam) dan pakaian selam.
Ia mampu berenang sampai sejauh 152,4 meter. Kemudian ia juga mampu berenang tanpa sirip dan pakaian selam sejauh 76,2 meter. Kedua rekor ini ia pecahkan pada 2013.
Tak sampai di situ, Severinsen juga memegang rekor untuk waktu paling lama menahan napas yakni selama 22 menit di tahun 2012. Namun rekor ini kemudian dipecahkan oleh Aleix Segura Vendrell pada tahun 2016.
Dengan kemampuan bernapasnya yang baik, Severinsen pun mendirikan sebuah platform yang mengajarkan teknik pernapasan untuk masyarakat umum. Platform itu bernama Breatheology.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!