Profesi marshaller atau juru parkir pesawat kerap terabaikan oleh penumpang. Padahal, perannya begitu vital.
Nama juru parkir mungkin cukup identik di kalangan pengemudi roda dua atau empat. Eits, nyatanya profesi juru parkir juga ada di dunia penerbangan.
Bagi traveler yang kerap bepergian dengan pesawat, mungkin pernah sekali atau dua kali memperhatikan keberadaan para juru parkir pesawat ini di landasan bandara. Biasanya mereka ada, di saat sebelum dan setelah pesawat take off.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mungkin tak sedikit traveler yang menyadari perihal pentingnya keberadaan para juru parkir pesawat ini dalam setiap penerbangan.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (19/1/2021), berikut lima alasan kenapa profesi ini begitu vital:
1. Jadi Kepanjangan Mata Pilot
Apabila pilot bertugas mengemudikan pesawat, maka para marshaller menjadi kepanjangan mata dari mereka. Ibarat di jalanan, para juru parkir ini yang akan memandu pesawat ke lokasi parkir mereka yang dinamis.
![]() |
Lewat gerak badan mereka, para juru parkir berkomunikasi dengan pilot dan memberi mereka arah persis di mana pesawat berhenti. Dalam prosesnya, para juru parkir juga harus memastikan bahwa jalur taxi dan area parkir pesawat bebas dari segala benda asing.
Hebatnya lagi, para juru parkir pesawat juga tetap bekerja di tengah kondisi buruk seperti hujan dan badai. Semua demi memastikan pesawat terparkir dengan selamat.
2. Menjadi Satu dari Komponen Penting
Profesi juru parkir pesawat juga tidak berdiri sendiri. Dalam prosesnya, setiap pesawat yang akan mendarat wajib berkomunikasi dengan pengendali di bandara.
Setelah itu, pilot akan berkoordinasi dengan teknisi perawatan pesawat yang akan memberi informasi parkir pada marshaller. Setelah itu, barulah sang juru parkir pesawat hadir di lapangan dan memandu pilot untuk memarkirkan pesawat.
3. Perlu Syarat Akademik
Menjadi seorang juru parkir pesawat juga dituntut syarat akademik. Umumnya, seseorang minimal harus mengenyam syarat diploma.
Hanya di Indonesia, dibutuhkan syarat pendidikan minimal SMA/K sederajat untuk menjadi seorang marshaller seperti dikutip dari situs penerbangan. Adapun usia maksimal adalah 24 tahun.
Untuk pengembangan, seseorang yang ingin menjadi juru parkir pesawat juga diharuskan menempuh pelatihan khusus terkait cara membaca sinyal. Jadi tak bisa sembarangan.
Selanjutnya: Aturan dan alat khusus untuk juru parkir pesawat
4. Banyak Aturan Khusus
Profesi marshaller juga dituntut memahami aturan yang cukup banyak dan ketat. Faktanya, seorang juru parkir pesawat hanya bisa memarkirkan 5 pesawat ke area parkir setiap harinya.
Umumnya seorang juru parkir pesawat bisa bekerja hingga 13 jam sehari atau lewat sistem shift yang diselingi dengan istirahat atau break. Biasanya jam kerja mereka dari pukul 06.00-19.00 dan 18:00-07.00 pagi.
5. Dilengkapi Alat Khusus
Seorang juru parkir pesawat juga dilengkapi dengan alat khusus untuk bertugas. Contohnya, seperti penutup kuping untuk meredam bunyi bising, sepatu dengan ujung besi, serta jaket neon, dan tongkat LED.
Itulah beberapa alasan kenapa profesi juru parkir pesawat atau marshaller begitu vital. Tanpa mereka, pilot dipastikan akan mengalami kesulitan luar biasa untuk memarkirkan pesawatnya di bandara.

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!