Kelakuan Warga Negara Asing (WNA) di Bali kembali menjadi sorotan. Dia mencuit di Twitter untuk datang ke Bali dengan visa ilegal, padahal Indonesia tertutup untuk WNA.
Beragam kelakuan WNA saat liburan ke Bali dan beberapa viral. Namun sejatinya, Bali tetap menjadi tujuan wisata di dunia. Keindahannya menutupi semua kejelekan turis yang datang ke sana. Bali selalu menjadi destinasi 10 besar favorit traveler dunia.
Namun, terkadang kelakuan WNA yang tidak patut membuat kita juga menjadi geram. Namun, tidak semua bule atau WNA yang datang berkelakuan buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama tiga tahun menjadi guide di Bali, saya selalu membawa tamu yang benar-benar berkualitas. Mulai dari pelajar, pengacara, para staf pemerintahan, pekerja sosial dan lainnya. Kebanyakan tamu yang saya bawa adalah turis-turis baik yang memang menghargai keindahan Bali," ungkap Putu Reza, salah satu guide di Bali saat dihubungi detikcom, Senin (18/1/2020).
![]() |
Terkait beragamnya kelakuan bule yang pernah viral di Bali, Reza pun punya pendapat lain. Dia tidak khawatir kelakuan WNA di Bali akan mencemari keindahan Bali.
"Banyak bule nakal seperti mabuk-mabukan, telanjang di jalan, atau aksi-aksi mereka yang gimana gitu kan. Apakah mereka akan merusak citra Bali? Saya rasa tidak, Bali akan tetap menjadi Bali. Bali akan tetap indah dan harum di mata dunia. Jika bule berulah seperti itu, yang menerima konsekuensi tetaplah pelaku, bukan Bali," ujarnya.
"Di Bali juga ada bule yang ngutil, bahkan mereka juga menjual narkoba. Memang itu mencoreng Bali namun kriminal di Bali seperti itu hanya 1 persen saja. Namun keindahan Bali menutupi yang jelek-jelek itu. Bahkan orang-orang yang datang ke Bali tidak sempat memikirkan hal-hal negatif tentang Bali. Karena keindahan Bali dan rumor betapa memukaunya alam dan budaya Bali lebih banyak daripada kasus-kasus negatif tersebut," ujar Reza.
![]() |
Sebagai guide yang membawa tamu-tamu lokal dan mancanegara, Reza menyadari dia tidak akan mampu membatasi kelakuan turis yang datang. Namun, kita tetap harus pada peraturan di Bali.
"Kita nggak bisa membatasi kelakuan setiap tamu. Yang pasti kita selalu menertibkan dan menindak yang tidak sesuai aturan di Bali. Karena kita mau Bali yang indah dan menawan di hati semua orang. Harapannya pasti kita yang indah-indah saja, mulai dari keamanan, kenyamanan, ketentraman, untuk warga Bali dan tamu yang datang ke Bali," papar Reza.
Bali memang indah dan idaman semua orang. Di penghujung tahun, Bali kembali menjadi destinasi populer yang paling banyak di cari di Google. Berdasarkan rilis Traveloka, Sabtu (19/12/2020) pada bulan November-Desember ini Bali menjadi provinsi yang paling favorit dan diminati untuk traveling. Berdasarkan rangkuman yang dilakukan oleh Traveloka di Google Trend, sebanyak 83 persen traveler mencari Bali dalam pencarian destinasi liburan.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!