Tidak seperti di Indonesia, agama Islam bukanlah mayoritas di negara lain di Asia, termasuk di Korea. Karenanya, perjalanan spiritual para mualaf asal Korea adalah sebuah proses berharga yang membuat mereka semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nadia Han, Emir Kim, dan Ahmad adalah beberapa contoh mualaf asal Korea yang kini menetap di Malaysia untuk membangun kehidupan baru yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan segala perbedaan yang harus dijalani, inilah hidup baru mereka yang menggambarkan perjuangan seorang mualaf minoritas yang tinggal jauh dari rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Nadia Han
Nadia Han atau Han Narae memutuskan untuk memeluk agama Islam sejak tahun 2016 dan pindah bersama sang suami untuk menetap di Malaysia. Menjadi mualaf dan jauh dari rumah, Nadia harus beradaptasi dengan begitu banyak perubahan.
"Butuh waktu, keyakinan, dan dedikasi untuk mempelajari semua itu. Untungnya, saya terbantu oleh teman-teman Muslim di Malaysia. Jadi proses pembelajarannya lebih mudah," ungkap Nadia.
Sisi baiknya, Malaysia adalah negara dengan populasi Muslim yang lebih banyak daripada Korea. Jadi, Nadia lebih nyaman mengenakan jilbab dan bisa beribadah dengan mudah. Ia pun tetap berpegang kepada budaya Korea asalnya dengan memasak makanan Korea serta mengajarkan anaknya bahasa Korea.
![]() |
2. Emir Kim
Enam tahun pertama sebagai mualaf bukanlah masa yang mudah bagi Emir. Saat itu, ia masih menetap di Korea dan kerap mengalami diskriminasi. Alasan itulah yang membuatnya bertolak ke Malaysia untuk memulai hidup baru pada tahun 2019.
Tinggal di Malaysia sebagai seorang Muslim diakuinya jauh lebih nyaman daripada di Korea. Selain karena makanan halal dan akses ibadah yang mudah, Emir pun bisa merasakan suasana Ramadan yang lebih meriah.
Tahun 2017 merupakan tahun yang bersejarah bagi Emir karena ia menjalankan ibadah umroh untuk pertama kalinya. Baginya, pengalaman itu tidak terlupakan.
"Ini benar-benar pengalaman terbaik dalam hidup saya, sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pokoknya kalau punya kesempatan, lakukanlah walaupun hanya sekali dalam seumur hidup," ujarnya.
![]() |
3. Ahmad
Sung Joon Jeon alias Ahmad akhirnya merasakan kemeriahan bulan Ramadan setelah sembilan tahun memeluk agama Islam. Suasana ini dirasakannya setelah pindah ke Malaysia pada 2019 lalu.
Pertemuannya dengan agama islam berawal saat iya tengah studi di Irlandia dan berinteraksi dengan temannya yang seorang muslim. Ia tersentuh oleh agama Islam yang komprehensif dan memberikan panduan dalam seluruh aspek kehidupan.
"Saya langsung yakin bahwa inilah agama dari Tuhan yang Maha Kuasa. Tanpa berlama-lama, saya langsung memutuskan untuk menjadi mualaf," kisahnya.
Kini, Ahmad terus berusaha istiqomah menjalankan ajaran Islam dan menghindari larangannya. Kesehariannya yang kini dikelilingi oleh lebih banyak umat Muslim pun diakui membuatnya lebih nyaman.
Sebagai seorang Muslim, meninggalkan makanan dan minuman haram menjadi sebuah kewajiban. Untungnya, kini semakin banyak kuliner internasional yang bisa dinikmati oleh umat Muslim, termasuk berbagai restoran korea halal yang ada di Jakarta.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan