Menparekraf Sandiaga Uno bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyepakati beberapa hal untuk membangkitkan sektor pariwisata dan Ekonomi kreatif. Salah satunya adalah mengembangkan UMKM lewat destinasi super prioritas.
Pengembangan yang dilakukan yaitu menciptakan klaster-klaster yang mencakup kuliner, fashion dan kria di destinasi wisata. Lima destinasi super prioritas tersebut yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur dan Likupang
"Saya baru saja berkoordinasi dengan menteri koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki beserta Mbak Wamen Angela dan jajaran masing-masing kementerian, dimana kita menyepakati bahwa sektor leader untuk ekosistem 5 Destinasi Super Prioritas yang berhubungan juga dengan pengembangan UMKM dan produk-produk ekonomi kreatif yang mencakup mulai dari kuliner, fashion, dan kria yang notabene 70% dari ekosistem ekonomi kreatif akan kita bentuk klaster-klaster per subsektor yang akan dikaitkan dengan masing-masing destinasi," kata Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, rencana ini bertujuan untuk meningkatkan value dari produk ekonomi kreatif lokal. Pada akhirnya akan membuka lapangan kerja untuk lebih dari 34 juta masyarakat di bawah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini juga berkaitan dengan peningkatan event-event seperti Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia dan Beli Kreatif Lokal.
"Jadi kita akan melihat bagaimana dari seni pertujukannya, dan juga dari bagaimana film, Music, seni lukis, animasi, Art design, e-sport sampai kepada hal - hal Yang berkaitan dengan spa. produk-produk kesehatan seperti minyak kayu putih dan sebagainya," kata Sandi.
Selanjutnya, program-program kreatif juga akan dikolaborasikan dengan desa wisata sebagai program unggulan. Tujuannya yaitu agar desa wisata bisa diminati oleh wisatawan lokal.
"Produk-produk kreatif ini kita akan kolaborasikan dengan program unggulan kita yaitu desa wisata, dimana kita akan memastikan di lima destinasi super prioritas dan destinasi pariwisata prioritas lainnya, agar desa wisata ini menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tutur Sandi.
Menurut Sandi, membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki tantangan yang luar biasa. Bahkan kerugian industri pariwisata sudah mencapai USD 8,1 triliun.
"McKinsey ternyata sudah merilis angkat bahwa USD 8,1 triliun yang hilang dari industri pariwisata ini di akibatkan oleh COVID dan baru tahun 2024 pariwisata akan kembali ke tingkat 2019 jadi membutuhkan 5 tahun untuk recovery," pungkasnya.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum