Mengenal Suku Kamoro Papua, Asal Usulnya Berkaitan Erat dengan Naga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Suku Kamoro Papua, Asal Usulnya Berkaitan Erat dengan Naga

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 24 Jan 2021 13:37 WIB
Suku Kamoro di Papua menggelar kegiatan workshop seni ukir kayu di halaman Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), Universitas Gadjah Mada (UGM), di Yogyakarta, Jumat (3/6/2016). Berbagai begiatan selama dua hari sejak tanggal 2 Juni ini dikemas dalam acara Papua Day.
Suku Kamoro (Foto: Bagus Kurniawan/detikcom)
Jakarta -

Mari kita mengenal Suku Kamoro. Di mana mereka tinggal dan seperti apa kehidupan juga kebudayaannya?

Suku Kamoro tinggal di areal seluas 250 kilometer pada hamparan pesisir selatan Papua. Pelabuhan Amamapare dan Bandara Moses Kilangin di Kota Timika dibangun oleh Freeport Indonesia di bagian timur tanah tradisional milik Suku Kamoro.

Salah satu mitos asal mula Suku Kamoro yang dipercaya, berkaitan dengan seekor naga yang kini kadangkala oleh Suku Kamoro disebut Naga Komodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadal besar ini pernah hidup di pesisir selatan Papua dan Australia bagian utara dan musnah 20.000 tahun yang lalu, fosilnya ditemukan di Australia.

Naga komodo ini pada masa lalu telah memakan habis semua manusia Suku Kamoro kecuali seorang ibu hamil. Ia melahirkan seorang anak laki-laki, yang kemudian diberi nama Mbiro-koteyau, yang akhirnya menghabisi sang naga.

ADVERTISEMENT

Lalu ia membelah dan memotong-motong naga itu. Dan dari bagian-bagian tubuhnya terjadilah seluruh ras manusia yang ada di bumi.

Dengan demikian seluruh umat manusia tercipta berkat seorang pahlawan budaya Kamoro, Mbiro-koteyau, dan semua ras manusia menyebar dari tanah Kamoro.

Menurut mitos ini, nenek moyang orang Eropa, Cina, Arab dan Indonesia meninggalkan tanah Kamoro untuk menetap di sebelah barat.

Hal yang sama terjadi pada banyak pahlawan budaya pria dan wanita Suku Kamoro yang melakukan perjalanan ke barat, tidak pernah kembali. Namun akhirnya keturunan mereka memang kembali ke tempat leluhur pertama mereka, tanah Kamoro.

---

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(msl/msl)

Hide Ads