Berbagai penyiksaan di kamp Auschwitz
Setiap tahanan yang datang ke kamp Auschwitz akan diperiksa oleh dokter Nazi. Para tahanan yang dianggap tidak mampu bekerja akan langsung disuruh mandi di kamar gas. Mereka adalah anak kecil, lansia, ibu hamil, serta orang dalam kondisi lemah.
Begitu masuk ke kamar gas, para tahanan itu akan disemprot dengan gas racun Zyklon-B yang akan membuat mereka tewas. Menurut sejarawan, tak ada catatan pasti berapa jumlah orang yang masuk ke kamar gas tersebut. Sehingga tak dapat dipastikan pula jumlah nyawa melayang di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, orang-orang yang tak masuk ke kamar gas, mereka akan disuruh bekerja. Tapi pada akhirnya mereka juga meninggal karena kelelahan, terkena penyakit, serta kekurangan nutrisi. Selain bekerja, mereka juga mendapatkan penyiksaan setiap hari di depan tahanan lainnya, yang membuat kondisi semakin buruk.
![]() |
Kengerian kamp Auschwitz tak berhenti sampai di situ. Beberapa tahanan Auschwitz juga dijadikan sasaran eksperimen medis yang tak manusiawi.
Pelakunya adalah Josef Mengele, seorang dokter Jerman yang mulai bekerja di Auschwitz pada 1943. Mengele ini dijuluki sebagai Malaikat Maut yang melakukan berbagai percobaan pada para tahanan.
Salah satunya subjek yang ia teliti adalah mengenai warna mata. Ia menyuntikkan serum ke dalam bola mata puluhan anak. Hal ini menyebabkan anak-anak kesakitan.
Ia juga menyuntikkan kloroform ke dalam hati orang kembar untuk menentukan apakah keduanya akan meninggal pada saat yang sama dengan cara yang sama.
Upaya pembebasan
Memasuki tahun 1944, ketika Nazi nyaris kalah dari Sekutu, komandan Auschwitz mulai menghancurkan barang bukti penyiksaan di kamp tersebut. Mereka merobohkan, meledakkan, dan membakar bangunan. Tak lupa, segala catatan juga dihancurkan.
Tepat pada bulan Januari 1945, tentara Soviet mulai mengusai Krakow, Jerman. Mereka kemudian memerintahkan tentara Nazi untuk meninggalkan Auschwitz.
Pada saat itu, para tentara Nazi membawa sekitar 60.000 tahanan Auschwitz keluar dari kamp. Mereka dipaksa berbaris dan berjalan menuju Kota Gliwice, Polandia yang berjarak sekitar 30 mil.
Dalam proses mobilitas ini, tak terhitung seberapa banyak tahanan yang tewas. Mereka yang berhasil sampai ke lokasi kemudian dikirim dengan kereta api ke kamp konsentrasi yang ada di Jerman.
![]() |
Ketika tentara Soviet sampai di Auschwitz pada 27 Januari 1945, mereka menemukan sekitar 7.600 tahanan yang masih hidup. Para tahanan ini dalam kondisi sakit dan kurus kering.
Tak cuma itu, tentara Soviet juga menemukan gundukan mayat yang belum dikremasi. Di sana juga terdapat ratusan ribu potong pakaian dan sepatu, serta 7 ton rambut manusia yang telah dicukur sebelum mereka masuk ke kamar gas.
Setelah peristiwa ini, para ahli mulai memperkirakan jumlah tahanan yang meninggal di kamp Auschwitz. Menurut perkiraan, sekitar 1,1 juta-1,5 juta orang meninggal, dengan mayoritas adalah orang Yahudi.
Sementara itu, sekitar 70.000-80.000 orang Polandia tewas di sana. Lalu 19.000-20.000 orang Romawi dan sejumlah tahanan Soviet juga tewas di tempat itu.
Kini jadi tempat wisata
![]() |
Kamp Auschwitz ini kini telah dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata. Di sana berdiri Museum Auschwitz dan tempat peringatan Holocaust Auschwitz-Birkenau saja terletak di areal seluas 191 hektar.
Tempat itu juga ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia. Setidaknya sekitar 2 juta orang datang ke sana untuk melihat keganasan Nazi dan mengenang korban yang telah gugur.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!