Pompeii Sepi Wisatawan, Katanya Justru Jadi Waktu yang Pas Buat Berkunjung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pompeii Sepi Wisatawan, Katanya Justru Jadi Waktu yang Pas Buat Berkunjung

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 27 Jan 2021 07:41 WIB
Situs Arkeologi Pompeii
View Pompeii (AP)
Jakarta -

Kota zaman Romawi kuno Pompeii yang ada di dekat Naples dibuka lagi untuk wisatawan. Pengelola menyebut saat ini menjadi waktu yang pas untuk mengunjungi situs sejarah yang dikaitkan dengan perzinahan itu.

Pandemi virus Corona membuat banyak tempat wisata dunia buka tutup, termasuk Pompeii. Penutupan perbatasan negara dan tingginya kasus COVID-19 di Italia berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan.

Kawasan wisata kota kuno di Italia itu dibuka kembali mulai 18 Januari, tetapi pengunjungnya sangat sedikit, kurang dari 100 orang per hari. Padahal, rata-rata pengunjung Pompeii sebelum wabah COVID-19 mencapai 8.000 per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2019, Pompeii bahkan tercatat didatangi lebih dari 3,9 juta pengunjung. Pompeii sampai-sampai menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler ketiga di Italia, cuma kalah dari arena gladiator Colosseum dan salah satu galeri seni tertua di dunia Galeri Uffizi.

"Kami kehilangan 80 persen pengunjung kami. Yang artinya, kami juga kehilangan 80 persen pendapatan dari tiket," kata kata Massimo Osanna, direktur taman arkeologi Pompeii, seperti dikutip AFP, Rabu (27/1/2021).

ADVERTISEMENT

Saat ini, Osanna bilang, Pompeii cuma bergantung pada subsidi dari kementerian kebudayaan Italia untuk operasional.

Pompeii memang sangat sepi saat ini. Sedikit sekali jumlah pengunjung, bahkan kalah banyak dari jurnalis yang meliput pembukaan museum dan kehadiran para arkeolog, petugas restorasi, petugas keamanan, dan pemandu wisata.

Tapi, Osanna bilang, justru karena sepi pengunjung, menjadi waktu yang tepat bagi traveler untuk datang ke Pompeii, yang masuk daftar warisan dunia UNESCO itu.

"Anda dapat melihat jiwa batin Pompeii, rohnya," kata Osanna.

"Ini adalah kota yang ditinggalkan. Melihatnya sepi dari turis, mungkin, bisa membuat Anda meresapi bencana mengerikan yang mengakhiri kehidupan di sini dan mengubahnya menjadi kota mati," ujar Osanna yang mengepalai Pompeii sejak 2014 itu.

Koleksi Pompeii

Osanna menyebut aneka koleksi Pompeii yang bisa disaksikan traveler. Salah satunya, kotak peralatan penyihir.

Di dalam kotak itu tersimpan lusinan jimat, cincin, patung, dan jimat keberuntungan lainnya. Benda-benda itu terbuat dari gading, perunggu, keramik berlapis, dan ambar.

"Itu hal paling aneh yang kami temukan selama penggalian, jimat di dalam kotak di sebuah rumah. Bisa jadi itu milik wanita atau pria yang menggunakan sihir," kata Osanna.

Selain itu, ada Antiquarium. Antiquarium merupakan museum yang menyimpan patung-patung perunggu, lukisan dinding, perhiasan emas dan perak, serta jenasah ketika Gunung Vesuvius meletus pada Oktober 79 M.

"Anda bisa melihat beberapa objek paling penting yang ditemukan di sini sejak abad ke-19. Jadi, Antiquarium ini membawa Anda melewati berabad-abad sejarah Pompeii, hingga hari letusan itu terjadi," kata Osanna.

"Ruangan yang mencatat hari-hari terakhir kota itu merupakan bagian paling pedih," ujar Osanna yang juga seorang arkeolog itu menambahkan.

Di sana terdapat jenazah, termasuk anak kecil, yang diisi gips sehingga tampak tiga dimensi.

Selain itu, juga ada jejak termopolin yang belum lama ditemukan. Termopolin merupakan sebuah bar makanan cepat saji.

Di sana ditemukan jejak makanan dan anggur yang disimpulkan sebagai jejak kebiasaan ngemil orang Pompeii waktu itu. Selain itu, ditemukan pecahan tulang bebek dan sisa babi, kambing, ikan, dan siput dengan aroma anggur yang sangat menyengat.


Hide Ads