Menparekraf Sandiaga Uno menggelar rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Salah satu yang menjadi sorotan adalah desa wisata.
Salah satu poin yang dibahas dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menparekraf adalah desa wisata. Rapat ini dilakukan streaming pada hari Selasa (26/1/2021) via Youtube.
Dalam pemaparannya, Sandiaga Uno mengutarakan salah satu yang akan dikembangkan ke depannya adalah desa wisata. Tanggapan pun mengalir dari berbagai fraksi di Komisi X DPR RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom merangkum masukan dari Komisi X DPR RI mengenai desa wisata sebagai berikut.
1. Bekerja sama dengan Kemendikbud untuk menurunkan mahasiswa ke desa-desa.
Mahasiswa nantinya bisa melihat, mempelajari bagaimana potensi desa yang bisa mereka kembangkan. Latar ilmu mahasiswa yang beragam dan adanya dorongan untuk mengembangkan bisa membantu pergerakan desa lebih cepat.
Kaum muda juga dekat dengan digital. Jadi dengan diberikan dorongan mereka bisa mengembangkan aplikasi dan konten yang bisa memperkenalkan potensi desa kepada orang banyak.
"Saya rasa Kemenparekraf untuk menyukseskan program desa wisata sangat tepat jika bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di saat mahasiswa turun ke lapangan mereka bisa didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa saat mereka KKN. ini menjadi peluang untuk percepatan, misalnya anak ekonomi bagaimana mendorong ekonomi desa, kemudian yang mahasiswa teknik bisa berpikir bagaimana membuat kelebihan desa bisa semakin viral dan mendorong pelaku wisata hadir ke sana," ujar anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Kadafi.
2. Mempermudah proposal bisnis dan birokrasi
3. Terkait kondisi sekarang dimana harga bahan baku naik 10 persen, mungkin Kemenparekraf bisa melobi terhadap barang-barang baku yang berhubungan dengan industri kreatif dan pengembangan desa.
4. Untuk pengembangan wisata olahraga, jangan hanya fokus sirkuit MotoGP Mandalika saja. Banyak sirkuit-sirkuit di daerah lain yang juga punya potensi internasional dengan pemandangan alam yang juga indah.
5. Memang sudah banyak pergerakan untuk infrastruktur di desa-desa wisata. Namun secara fisik belum bisa menarik perhatian wisatawan untuk datang.
6. Kemenparekraf bekerja sama dengan desa wisata untuk mengelola SDM dan memberikan pendampingan. "Seperti pendampingan untuk marketing, pengemasan dagang sampai keilmuan manajemen," ujar anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Bramantyo Suwondo.
7. Mendorong desa-desa untuk semakin berkembang dan memberikan apresiasi. Jika belum memenuhi standar desa wisata, Kemenparekraf memberikan pendampingan hingga sesuai kriteria dari Kemenparekraf.
8. Keadilan anggaran desa wisata.
9. Desa wisata suatu program unggulan yang akan dilakukan terus menerus. Harapannya sertifikasi desa wisata dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.
10. Desa wisata bisa menjadi tren. Melalui program ini bisa mendorong masyarakat untuk sadar akan potensi ekonomi di desanya dan bisa menjadi penunjang pendapatan desa.
11. Selain pembangunan, juga butuh memperhatikan konservasi lingkungan dan budaya.
12. Pemaparan dari nilai dan sumbangan desa wisata terhadap perkembangan wisata. Hingga bisa dibandingkan dengan wisata-wisata lain, bagaimana sumbangsih dari desa wisata.
Menanggapi beragam masukan dari Komisi X DPR RI, Sandiaga Uno pun mengapresiasi ragam komentar tersebut.
"Untuk kajian memang harus dilakukan secara komprehensif. Saya mengerti akan ada rasa keadilan yang bisa dipertanggungjawabkan ke masyarakat terhadap angggaran pariwisata ini," kata Sandiaga.
"Kita mengerti bahwa desa wisata menjadi program yang akan mengangkat kesetaraan pariwisata. Kita fokus juga untuk kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif yang memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu kami akan melakukannya secara komprehensif dengan mengundang pihak lain, baik kementerian atau lembaga untuk betul-betul meneliti apa yang disampaikan tadi," Sandiaga menegaskan.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol