Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang sepanjang 42,5 km.
Kini, untuk menempuh Bakauheni ke Palembang menurut Jokowi cukup 3-3,5 jam dari biasanya memakan waktu hingga 12 jam perjalanan darat, dengan estimasi panjang jarak tempuh 373 km.
"Dengan selesai dan beroperasinya jalan tol ini, jarak tempuh dari Bakauheni ke Palembang yang berjarak 373 km yang biasanya ditempuh 12 jam perjalanan darat, sekarang hanya perlu waktu 3 sampai 3,5 jam," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di persemaian tol tersebut, ditayangkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75%, dan efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan competitiveness/daya saing yang besar bagi Palembang, bagi Lampung," sambungnya.
Jalan bebas hambatan ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Tol Kayu Agung-Palembang ini merupakan poros terpenting dari JTTS.
"Poros utama, backbone (tulang punggung) Sumatera bagian Selatan, ruas terakhir yang menghubungkan Pelabuhan Bakauhuni bisa tembus sampai ke Palembang," sebutnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Jokowi juga menegaskan tol ini tidak hanya menghubungkan antar wilayah-antar daerah, tetapi juga untuk membangkitkan perekonomian di pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, dan juga akan menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif.
Dirinya berpesan kepada pemerintah daerah agar jalan tol ini disambungkan pada sentra-sentra ekonomi, mulai dari pariwisata, kawasan Industri, pertanian, hingga perkebunan supaya manfaat ekonomi dari adanya infrastruktur ini bisa maksimal.
"Ini adalah tugas pemerintah provinsi, tugas pemerintah daerah, dan di sepanjang koridor jalan ini masih banyak lahan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan yang produktif, ada potensi besar yang bisa dikembangkan, pertanian, perkebunan, pariwisata, pertambangan yang ini akan meningkatkan nilai ekonomi dari produk-produk yang dihasilkan," jelasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul