Hari Pertama Ngantor di Bali, Sandiaga Pakai Baju Adat dan Minum Jamu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hari Pertama Ngantor di Bali, Sandiaga Pakai Baju Adat dan Minum Jamu

Angga Riza - detikTravel
Kamis, 28 Jan 2021 15:00 WIB
Sandiaga ngantor di Bali
Foto: Sandiaga ngantor di Bali (Angga Riza/detikTravel)
Denpasar -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno resmi mulai berkantor di Bali per hari ini. Dia terlihat memakai baju adat Bali dan minum jamu loloh.

Di hari pertamanya ngantor di Bali, Sandiaga Uno menggunakan busana adat Bali berwarna hitam sembari menikmati minuman jamu loloh cemcem.

Dari pantauan detikTravel, Sandiaga menuju ruangan untuk rapat pimpinan (Rapim) terkait evaluasi kinerja Mingguan di wilayah Kemenparekraf di Darmawasangsa, Badung, Bali, Kamis (28/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini namanya loloh cemcem. Suka banget," cetus Sandi kepada wartawan saat akan mengikuti rapim di Poltekpar, Kamis (28/1/2021).

Sandiaga ngantor di BaliSandiaga ngantor di Bali Foto: Angga Riza/detikTravel

Sandi memaparkan nanti setelah dirinya usai melakukan rapat pimpinan (Rapim), ia akan memberikan pernyataan terkait sensasi berkantor di Bali.

ADVERTISEMENT

"Ini hari pertama (berkantor) di Bali. Nanti kita kasih statement tentang sensasi tentang berkantor di Bali," ujar Sandi.

Sebelumnya Sandiaga menilai berkantor di Bali dianggap sangat perlu. Alasannya, Sandiaga masih mengadopsi prinsip percaya apabila melihat, mendengar dan merasakan langsung.

"Ini kita sedang coba finalkan, agar perhatian ini, seeing is believing. Kalau cuma ngomong-ngomong dari Jakarta-nggak ada di Bali, pasti nggak akan punya credibility," jelasnya.

Di Bali, Sandi melihat efek pandemi covid-19 yang menggerus industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sejumlah kawasan pantai terlihat sepi wisatawan, begitu juga dengan kawasan pertokoan yang dilintasinya.

Padahal, jauh sebelum pandemi COVID-19 merebak di dunia, termasuk Indonesia, Kuta Selatan selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara sepanjang tahun.

"Pandemi virus corona ini benar-benar menggerus pariwisata di Bali, 80 persen masyarakatnya yang bergantung hidup pada sektor parekraf terdampak langsung. Ini yang harus kita perjuangkan," ungkap Sandi.

Merosotnya pendapatan masyarakat dibenarkan sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ditemuinya.

Mereka menuturkan anjloknya jumlah kedatangan wisatawan selama pandemi sangat menyulitkan dalam berusaha.

Oleh karena itu, Sandi menegaskan bakal mengucurkan insentif kepada para pelaku UMKM yang benar-benar terdampak pandemi covid-19.




(wsw/ddn)

Hide Ads