Pabrik Penerus Pesawat Supersonik Concorde Muncul, Debut Tahun 2023

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pabrik Penerus Pesawat Supersonik Concorde Muncul, Debut Tahun 2023

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 28 Jan 2021 23:06 WIB
Pesawat supersonik Aerion AS2
Pesawat supersonik Aerion AS2 (Foto: Aerion/CNN)
Florida -

Pesawat supersonik masih menjadi incaran beberapa perusahaan aviasi. Terbaru, sebuah pabrikan sedang membangun kantor pusat di Florida.

Diberitakan CNN, Kamis (28/1/2021) bangunan berupa kantor pusat ini menduduki lahan yang begitu luas. Adalah pembuat pesawat Amerika Serikat, Aerion, yang kini terlihat menjanjikan.

Pabrikan itu kini memiliki prototipe pesawat supersonik AS2 dan berjanji untuk terbang dari New York ke London dalam 4,5 jam. Produksinya digadang-gadang bakal debut pada tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah langkah signifikan dari perusahaan yang telah mendapat dana investasi sebesar USD 300 juta. Mereka juga telah mengembangkan Taman Aerian seluas 44,5 hektar di Melbourne, tepat di sebelah Bandara Internasional Orlando Melbourne.

Kantor pusat baru juga kampus terintegrasi ini ditujukan untuk penelitian, desain, produksi, dan penyelesaian interior pesawat supersonik. Perusahaan menjanjikan 675 pekerjaan bergaji tinggi baru ke area tersebut pada tahun 2026.

ADVERTISEMENT

Pesawat supersonik bisnis AS2 akan memiliki 8-12 penumpang akan melakukan perjalanan dengan kecepatan Mach 1.4 (lebih dari 1.000 mph). Artinya, kecepatan itu dapat memotong tiga setengah jam waktu perjalanan standar New York ke Cape Town, dan lebih dari empat jam perjalanan antara JFK-Singapura, dan JFK-Sydney.

Pesawat supersonik Aerion AS2Aerion Park (Foto: Aerion/CNN)

Era baru pesawat supersonik

Pesawat penumpang supersonik terakhir yang melintasi langit adalah Concorde. Sudah pensiun lebih dari 17 tahun yang lalu, keajaiban teknik dunia aviasi ini memakan biaya yang terlalu tinggi dan emisinya sangat banyak dan juga berisik.

"Apa yang kami coba lakukan sangat berbeda," kata Tom Vice, ketua, presiden, dan CEO Aerion Corporation.

Aerion telah mendapat pesanan domestik dan internasional yang nilainya mencapai USD 6,5 miliar dan berencana untuk mengirimkan 300 pesawat selama 10 tahun produksi. Penerbangan pertama AS2 dijadwalkan pada 2024 dan perusahaan bermaksud membawa pesawat itu ke pasar komersil pada 2026.

Pesawat supersonik ini memiliki label harga USD 120 juta. Menurut pembuat, harga AS2 yang begitu tinggi adalah harga yang harus ditebus orang-orang karena penghematan waktu.

Salah satu mitra dalam program AS2 Aerion, adalah GE. Pabrikan ini yang memproduksi mesin supersonik Affinity, dan Spirit AeroSystems dan membuat badan pesawat bertekanannya.

Di kokpit, Honeywell yang bakal merevolusi kabin pilot. Menggunakan keahliannya dalam jet militer supersonik, mereka akan merancang prosesor, layar, sensor, dan sistem kontrol penerbangan AS2.

"Kami harus merancang pesawat yang sangat efisien dengan pembakaran bahan bakar serendah mungkin, jadi kami menghabiskan 10 tahun memikirkan tentang aerodinamika canggih dan mesin hemat bahan bakar. Kami telah merancang khusus di seputar kebisingan dan emisi," kata Vice.

Salah satu hal yang tidak akan dimiliki dan hanya dimiliki pesawat supersonik Concorde adalah afterburner, karena boros BBM. Sistem pembakaran ini menyemprotkan BBM ke knalpot mesin dan dibakar untuk meningkatkan daya dorong selama lepas landas dan akselerasi.

Pesawat supersonik Aerion AS2Pesawat supersonik Aerion AS2 (Foto: Aerion/CNN)

Selanjutnya Penerbangan tanpa 'ledakan'

Pesawat supersonik AS2 dirancang untuk memenuhi Standar Kebisingan Pesawat Tahap 5. Peraturan kebisingan pendaratan dan lepas landas ini adalah yang paling ketat.

Aerion menemukan 'boomless cruise', jenis alternatif penerbangan supersonik yang lebih sunyi yang disebut 'low boom'. Meski tidak seberisik dibanding Concorde, pesawat ini masih menghasilkan suara yang mirip dengan gemuruh guntur di kejauhan.

Vice berpendapat bahwa penerbangan tanpa ledakan ditambah dengan operasi netral karbon, akan memberi keuntungan produktivitas yang menarik bagi calon pelanggan AS2.

AS2 bermaksud menjadi yang pertama dalam keluarga, lalu ada pesawat supersonik AS3. Dan, rencana masa depan untuk pesawat supersoniknya berkonsep hybrid-listrik.

Aerion memiliki beberapa pesaing di bidang pesawat supersonik dan hipersonik. Tapi yang paling banyak dikenal saat ini adalah Boom dengan XB1-nya.


Hide Ads