Sandiaga: Orang Indonesia Habiskan Rp 150 Triliun Liburan ke Luar Negeri

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga: Orang Indonesia Habiskan Rp 150 Triliun Liburan ke Luar Negeri

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 29 Jan 2021 11:03 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Sandiaga Uno dalam sebuah webinar Foto: dok. Humas Kemenparekraf
Jakarta -

Indonesia kaya akan wisata domestik yang selama ini belum tersentuh. Maka dari itu, untuk bangkit dari keterpurukan pandemi virus Corona, maka bidikan pertama adalah wisatawan dalam negeri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menuturkan, 10 tahun ke depan, Indonesia ingin mencapai keunggulan pariwisata domestik dan internasional. Namun akan dimulai dari domestik terlebih dahulu.

Dia berharap bisa mengalihkan wisatawan Indonesia yang biasanya suka melancong ke luar negeri kembali berwisata di Indonesia. Apalagi tiap tahunnya, ada Rp 150 triliun dana yang keluar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, ada Rp 150 triliun yang keluar dari Indonesia tiap tahunnya karena kita asyik berlibur di negara favorit kita. Tapi kalau kita alihkan 20-30 persen saja itu bisa mencapai Rp 50 triliun," kata Sandiaga Uno, Kamis (28/1/2021) dalam Webinar Wondeful Indonesia: Reviving The Tourism Industry.

ADVERTISEMENT

Sandi menuturkan, Indonesia harus memiliki upaya tanggap darurat yang diikuti dengan pemulihan kondisi sosial ekonomi. Untuk itu, kebangkitan tersebut harus dimulai di tahun ini.

"Kita canangkan agar nanti di tahun selanjutnya kita menjadi destinasi pilihan di Asia tenggara, maka tahun 2021 ini saya sebut sebagai tahun pemulihan tahun mengawali kebangkitan. Kita gercep gerak cepet, geber gerak bersama dan bangkit bersama garap semua potensi untuk bertahan dan berkembang gaspol," kata Sandi.

Menurut Sandi pemerintah harus melakukan quick emergency response, yaitu langkah darurat untuk membangun ketahanan dan perekonomian di sektor parekraf. Programnya yaitu melalui perlindungan sosial, stimulus dan padat karya.

"Kemenparekraf sendiri akan melanjutkan dengan kebijakan nya dengan program emergency tanggap darurat menyelamatkan 34 juta lapangan pekerjaan yang ada di sektor parekraf," kata Sandi.

Bantuan keuangan sangat dibutuhkan karena pandemi ini betul-betul langsung dirasakan oleh masyarakat. Pandemi telah mengganggu arus cash flow dari para pelaku ekosistem parekraf.

"Harus kita beri keberpihakan dengan pemulihan pemulihan yang bersifat tunai. Pemberian subsidi bantuan dana hibah. kita akan teruskan lanjutkan dan kita akan perbesar dan perbanyak," kata Sandi.

"Empat tahap simultan terintegrasi: kesiapan arah normal baru, kedua persiapan destinasi secara 360 derajat, bangun kepercayaan publik dan jemput peluang pemulihan ekonomi dari pandemi," pungkas Sandiaga Uno.




(elk/ddn)

Hide Ads