Catatan Menteri Sandiaga Uno Saat Menginap di Grand Inna Kuta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Catatan Menteri Sandiaga Uno Saat Menginap di Grand Inna Kuta

Angga Riza - detikTravel
Minggu, 31 Jan 2021 10:08 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Angga Riza/detikTravel)
Denpasar -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meninggalkan pesan kepada pengelola hotel usai menginap di Hotel Grand Inna Kuta, Bali. Apa isinya?

Sandiaga sementara berkantor di Bali sejak Kamis (28/1/2021) sampai Sabtu (30/1/2021). Selama di Pulau Dewata, Sandi menginap di Hotel Grand Inna Kuta, Bali.

Di hari terakhir, Sandi meninggalkan sebuah catatan dengan tulisan tangan. Ia membandingkan soal media sosial dan media online dalam berpromosi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi bilang saat ini media online lebih efektif sebagai tempat mempromosikan wisata Bali, termasuk hotel. Ia juga memberikan kesan terhadap Grand Inna Kuta sebagai hotel yang sangat nyaman dengan harga yang terjangkau.

"Bu GM dan team, tenang saja instastories belum menjadi referensi untuk orang memilih tempat tinggal selama di Bali. Namun, justru berita online seperti detik.com dll lebih efektif mendorong calon customer untuk menginap di Grand Inna Kuta yang sangat nyaman comfortable, accessible, ramah, dan reasonable price ....yeay! Love you all!" tulis Sandiaga Uno saat akan check out dari hotel.

ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga UnoMenparekraf Sandiaga Uno Foto: Angga Riza/detikTravel

Hotel Grand Inna Kuta terletak di Jalan Pantai Kuta nomor 1. Grand Inna Kuta, merupakan hotel berbintang 4 yang dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour (Persero) HIN. HIN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hotel itu mempunyai lima tipe kamar, tiga di antaranya adalah tipe deluxe; deluxe room, deluxe sea view, deluxe pool side, junior suite, dan executives suite.

Sandi selama ngantor di Bali, membawa 3 program untuk pemulihan wisata. Pertama, penerapan program Free Covid-19 Corridor (FCC) sebagai salah satu upaya mendatangkan wisatawan mancanegara.

Kedua, program soft loan atau pinjaman lunak yang diusulkan sebesar Rp9,9 triliun. Sandi menyebutkan pinjaman ini merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional, serta untuk membangkitkan lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Ketiga, program vaksin afirmasi, yakni agar Bali mendapatkan perhatian khusus untuk alokasi vaksin COVID-19.




(fem/ddn)

Hide Ads