Restoran di Dubai memberikan diskon khusus kepada traveler yang sudah divaksinasi Corona. Sekadar strategi pemasaran atau cara kampanye vaksinasi?
"Sebarkan cinta, bukan Rona," begitulah pengumuman di media sosial tiga restoran yang dikelola oleh Gates Hospitality, seperti dikutip dari AFP, Senin (1/2/2021).
Restoran tersebut menawarkan diskon 10 persen untuk pelanggan yang telah disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama dan potongan harga hingga 20 persen untuk mereka yang disuntik dosis kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menikmati diskon itu, pengunjung harus menunjukkan bukti mereka sudah diinokulasi, berupa surat keterangan kesehatan.
Pengumuman itu menimbulkan pro dan kontra hingga bikin gaduh di media sosial.
"Ada dua sudut pandang untuk menilainya, di satu sisi itu merupakan bentuk pemasaran yang oke, di sisi lainnya itu menjadi motivasi agar lebih banyak orang divaksinasi," kata salah satu warganet di Twitter.
Uni Emirat Arab (UEA) memang gencar melakukan vaksinasi. Hingga saat ini sudah 2,5 juta warganya divaksinasi COVID-19 dan menjadi nomor dua tertinggi setelah Israel.
UEA memulai inokulasi massal pada bulan Desember setelah menyetujui vaksin yang dibuat oleh perusahaan China Sinopharm dan dari AS Pfizer, kemudian dari Jerman oleh BioNTech.
Otoritas kesehatan Dubai bakal menurunkan jumlah vaksinasi pekan ini setelah Pfizer mengumumkan penundaan pengiriman. Vaksin Sinopharm masih diberikan secara gratis.
Meskipun terjadi lonjakan tajam kasus virus Corona sejak Tahun Baru, Dubai tetap membuka pariwisata dan restoran dengan penerapan protokol kesehatan.
Saat akhir pekan, pelaksanaan protokol kesehatan itu diperketat. Di antaranya, dengan membatasi pertemuan sosial dipangkas dari 200 menjadi 10, serta restoran dan kafe diminta untuk menambah jarak antarmeja, dari dua meter menjadi tiga.
Sementara itu, tempat-tempat wisata diwajibkan menerapkan jumlah kuota pengunjung. Ya, Dubai membuka gerbang untuk turis asing sejak Juli 2020.
Pada 29 Januari UEA mengumumkan 3.962 kasus COVID-19, termasuk rekor untuk UEA. Sejauh ini tercatat lebih dari 297 ribu kasus, termasuk 826 kematian.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol