Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 01 Feb 2021 19:48 WIB

TRAVEL NEWS

Ternyata, Pulau Biak Pernah Disinggahi Pesawat Beruang Rusia

Hari Suroto
detikTravel
Pesawat Tupolev Tu-95
Pesawat Tupolev Tu-95 (Getty Images)
Jakarta -

Biak memiliki posisi yang sangat strategis, lokasinya berada di Teluk Cenderawasih. Uniknya, pulau ini pernah didarati sebuah pesawat bomber asal Rusia.

Disebut strategis karena Pulau Biak berada paling dekat dengan ekuator atau garis khatulistiwa atau sekitar satu derajat lintang selatan. Letaknya pun langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik.

Biak merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang bandaranya pernah didarati pesawat bomber nuklir Rusia. Bagi Rusia, Biak adalah pulau cantik berpasir putih di daerah tropis, dan tentu saja sangat strategis.

Peristiwa mendaratnya pesawat pengebom Rusia ini terjadi pada akhir tahun 2017. Dua pesawat bomber Tupolev TU-95 MS Angkatan Udara Rusia mendarat di Bandara Internasional Frans Kaisiepo.

Pesawat TU-95 merupakan bagian dari misi latihan navigasi jarak jauh Angkatan Udara Rusia. Merupakan jenis pengebom strategis bermesin empat turboprop Kuznetsov NK-12 M, pesawat ini memiliki panjang 46, 2 m dan lebar sayap 50,10 m.

Pesawat tersebut dikenal juga sebagai Beruang Rusia, gemuruh mesinnya seolah-olah berubah menjadi geraman beruang. Bunyinya sungguh berisik dan sangat mudah dideteksi AS, bahkan raungan mesin turbopropnya yang keras bisa didengar oleh kapal selam AS di dalam laut.

Tupolev TU-95 mampu terbang sejauh 7000 km dengan kecepatan maksimum 920 km per jam. Sekali terbang pesawat bisa menghabiskan 20 ton bahan bakar.

Menariknya lagi beruang Rusia ini merupakan pesawat baling-baling tercepat di dunia dan merupakan satu-satunya pesawat pengebom bermesin turboprop dengan platform rudal.

Tu-95 juga merupakan bomber yang sudah sangat tua. Dirancang oleh Andrei Tupolev, pesawat pertama kali diterbangkan pada 1952, oleh Angkatan Udara Rusia akan diterbangkan sampai setidaknya hingga 2040.

Pesawat ini paling ditakuti AS dan NATO karena pesawat ini merupakan pengangkut bom nuklir seberat 27 ton. Untuk menyainginya, Amerika Serikat menciptakan pesawat pengebom strategis Boeing B-52 Stratofortress bermesin jet.



Simak Video "Warga Ukraina di Roma Demo, Minta Invasi Militer Rusia Dihentikan"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA